Sabtu 18 Feb 2017 09:15 WIB

Sejumlah Pohon Langka Khas Yogyakarta Berhasil Dikembangbiakkan

Pohon Gayam
Foto: Republika/Amin Madani
Pohon Gayam

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil menyelamatkan sejumlah jenis pohon langka yang hampir punah.

"Ada beberapa jenis pohon asli dari wilayah Yogyakarta saat ini hampir punah. Beberapa penelitian yang kami lakukan ditemukan sejumlah pohon langka, dan telah berhasil kami kembangbiakkan," kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH) Yogyakarta Tandya Tjahjana, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, jenis pohon langka yang berhasil diselamatkan tersebut di antaranya pohon gayam, gowok, dan pohon timoho.

"Nama-nama pohon tersebut identik dengan nama suatu daerah atau wilayah di Yogyakarta. Mungkin sejarahnya dulu pohon-pohon tersebut banyak terdapat di daerah Gayam maupun Timoho serta Gowok," katanya lagi.

Ia mengungkapkan, para peneliti dari BBPPBPTH Yogyakarta berhasil mengembangbiakkan tanaman langka tersebut dan diharapkan dapat diperbanyak lagi.

"Langkah selanjutnya adalah bibit pohon langka itu disebarkan ke masyarakat untuk ditanam, dan dipastikan sampai benar-benar hidup," katanya lagi.

Tandya mengatakan pula, peneliti BBPPBPTH Yogyakarta juga berhasil menyelamatkan jenis bambu tutul yang sudah sangat langka.

"Kami juga berusaha meneliti perbanyakan tanaman bambu tutul, baik melalui vegetatif makro maupun vegetatif mikro," katanya pula.

Dia menjelaskan, vegetatif makro dilakukan dengan stek akar dan batang, sedangkan teknik mikro menggunakan kultur jaringan.

Dalam dua tahun terakhir setidaknya sudah menyelamatkan jenis bambu tutul (Bambusa maculata) yang keberadaannya sudah sangat sulit dijumpai, dan juga perbanyakan jenis bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) yang juga menunjukkan hasil positif baik, katanya.

Kedua jenis bambu tersebut, kata dia lagi, memiliki tekstur batang yang bagus dan banyak digunakan untuk kerajinan mebel dan lainnya.

"Bambu tutul memiliki warna alami kuning dengan totol-totol pada batangnya, sedangkan bambu wulung memiliki warga ungu kehitaman," katanya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement