Jumat 17 Feb 2017 09:05 WIB

Kasus DBD Masih Tinggi di Biak

Bocah pasien penderita Demam Berdarah Dengue (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Bocah pasien penderita Demam Berdarah Dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Kasus angka penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Biak Numfor, Papua hingga 2017 masih tinggi. Ini ditengarai karena kurangnya warga menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan sekitar.

Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Biak Numfor, Ruslan dihubungi di Biak, Jumat (17/2) menyebut angka penyakit DBD di Biak secara absolut delapan kasus dan angka relatif 4,97 kasus. "Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan virus dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus," ujarnya.

Ruslan mengatakan penyakit DBD sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. "Gejala lain DBD demam tinggi, nyeri kepala, perdarahan pada kulit, mimisan, dan nyeri pada otot serta persendian. Pada anak seringkali disertai mual dan muntah, juga kehilangan nafsu makan," katanya.

Ruslan mengajak warga Biak Numfor untuk mencegah DBD melalui Gerakan 3M yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas. 

"Melakukan gerakan 3 M sebagai cara preventif untuk mengurangi tempat nyamuk bersarang dan bertelur," ungkap Kabid PMK Ruslan.

Dia mengajak setiap orang tua harus mengajarkan anak dengan menerapkan kebiasaan prilaku hidup sehat dan bersih sebagai upaya pencegahan dini berbagai penyakit di lingkungan keluarga. Berdasarkan data kasus DBD setiap tahun terjadi bersamaan dengan peralihan perubahan cuaca musim panas serta saat Kota Biak memasuki musim buah-buahan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement