Kamis 16 Feb 2017 07:29 WIB

Gerakan Pramuka Peduli Dilibatkan Tangani Bencana di Bali

Sejumlah warga melintas di dekat rumah yang tersapu tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Bali, Jumat (10/2).
Foto: Antara Foto
Sejumlah warga melintas di dekat rumah yang tersapu tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Bali, Jumat (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta melibatkan Gerakan Pramuka Peduli yang diasuhnya untuk menjadi relawan penanggulangan bencana, pascamusibah tanah longsor dan banjir di sejumlah kabupaten di Pulau Dewata.

"Pramuka kami libatkan tidak saja untuk turun ke lapangan melakukan penanggulangan, sekaligus melakukan pengumpulan bantuan," kata Sudikerta di sela-sela kembali meninjau Posko Bencana Unit Kintamani, di Kabupaten Bangli, Rabu.

Sudikerta yang juga Wakil Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kwarda Bali itu juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap adanya musibah bencana. Salah satunya dengan tetap menjaga keharmonisan alam dan selalu menjaga lingkungan, serta tak lupa mohon keselamatan kepada Tuhan.

"Keharmonisan alam sangat penting, kita wajib menjaga lingkungan kita, jika ada lahan yang gundul maka perlu kita reboisasi, selalu ingat dengan Tuhan, itu akan bisa menjauhkan kita dari musibah," ujarnya.

Orang nomor dua di Bali itupun menyampaikan ucapan terima kasihnya terhadap empati masyarakat yang sangat tinggi untuk ikut peduli terhadap sesama dengan menyalurkan berbagai bentuk bantuan.

Terkait berbagai bantuan yang diterima, Sudikerta mengimbau Komandan Kodim (Dandim) 1626 Bangli selaku penanggung jawab posko bantuan agar mendata setiap bantuan yang datang, dan yang terpenting dalam penyaluran diharapkan bisa secara merata dan tepat sasaran.

"Bantuan-bantuan yang diterima tolong disalurkan dengan seksama, jangan sampai salah sasaran, harus kita berikan kepada warga yang berhak yang menjadi korban bencana," ucapnya.

Dalam waktu dekat, sebagai rencana penanggulangan terhadap warga korban bencana yang kehilangan rumahnya, Wagub Bali akan melibatkan unsur TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Gerakan Pramuka untuk ikut membantu pengerjaan pembangunan bedah rumah.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali I Ketut Wija yang juga menjabat Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Bali mengatakan dengan dilibatkannya Gerakan Pramuka merupakan satu bentuk implementasi pengetahuan yang didapat. Di samping juga tanggap bencana dalam Gerakan Pramuka Peduli.

Menurut dia, gerakan tersebut tidak hanya sebatas memberikan bantuan tenaga di dapur umum dan evakuasi, namun juga dalam hal penggalian dana bantuan.

Hingga saat ini, gerakan tersebut sudah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 109 juta yang akan disalurkan di tiga kabupaten yang mengalami bencana, yakni masing-masing daerah Banyuning, Kabupaten Buleleng sekitar Rp 26 juta, daerah Tianyar, Karangasem sekitar Rp 21 juta, serta daerah Kintamani, Bangli sekitar Rp 62 juta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement