Rabu 15 Feb 2017 02:50 WIB

Perlu Kesepakatan Bersama Pertahankan Harga Cengkih

Cengkih
Foto: wikimedia
Cengkih

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado Lyndon Pangemanan mengatakan perlu adanya kesepakatan bersama dalam mempertahankan harga cengkih agar berpihak kepada petani.

"Kesepakatan bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan dapat meredam penurunan harga cengkih secara drastis," kata Pangemanan di Manado, Selasa (14/2).

Dia mengatakan, hal ini penting karena penurunan harga emas coklat(sebutan untuk cengkih) ini dapat merugikan petani. Pangemanan menilai banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga pelemahan harga cengkih. Misalnya melakukan kesepakatan bersama dengan beberapa produsen rokok yang membeli cengkih pada petani.

Antara lain menentukan batasan minimal penurunan harga cengkih sehingga dapat terhindar dari permainan tengkulak. "Jadi begini supaya petani tidak kuatir akan turunyanya harga cengkih secara terus menerus, maka pemerintah perlu membuat kesepakatan dengan produsen rokok yang ada di Sulut. Contohnya menentukan besaran harga cengkih termurah," jelasnya.

Sebab, kata dia, hal ini perna dilakukan pemerintah pada 2005 lalu dan mampu membendung kekuatiran petani. Akan tetapi kata dia, kesepakatan yang akan dijalankan nanti tentunya tidak merugikan petani serta produsen rokok.

Sedangkan disisi lain, apabila ke depannya produsen rokok tidak menjalankan kesepakatan bersama maka pemerintah bisa melakukan intervensi dengan menaikan cukai rokok. Kendati demikian diakuinya kesepakatan bersama harus ada pengawasan. "Intinya adalah pengawasan untuk menghindari permainan oknum yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag)Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, pergerakan harga emas coklat tersebut berdasarkan mekanisme pasar, dikarenakan tak hanya dipasarkan dalam negeri namum sudah masuk pada pasar internasional.

"Pastinya harga cengkih sudah masuk pada mekansime pasar dan tidak bisa kami kendalikan, atau mengatur harga secara independen," jelas Karouw.

Hanya saja kata dia, meskipun tidak bisa mengendalikan pasar akan tetapi pihaknya selalu memantau pergerakan harga komoditas pertanian setiap waktu. Selanjutnya kata dia dari pemantauan yang dilaporkan pihaknya saat ini harga cengkih ada di Rp 98.000 per kilogram (kg).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement