REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan kepada Pemerintah Sri Lanka. Bantuan kali ini berupa 5.000 metrik ton beras yang akan dikirim langsung hari ini, Selasa (14/2).
Presiden Joko Widodo yang datang secara langsung untuk ikut menyaksikan pengiriman ini mengatakan, bantuan untuk Sri Lanka merupakan pemberian karena selama ini Indonesia telah bersahabat lama dengan Sri Lanka. Menurutnya, persahabatan kedua negara ini telah dijalin sejak konferensi Asia-Afrika. Indonesia dan Sri Lanka pun sama-sama menjadi inisiator dalam gerakan non-blok
"Saya kira sejarah seperti itu yang kita lihat, sehingga saat Presiden Sri Lanka menyampaikan surat kepada saya, bahwa kondisi kerawanan pangan itu kondisi kekeringan itu, kita respon secepatnya," kata Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan hal serupa, selain bersama-sama dalam konferensi Asi-Afrika dan gerakan non-blok, kedua negara ini juga sempat sama-sama menderita setelah kejadian tsunami pada 2004 silam.
Untuk itu, Indonesia harus segera memberikn bantuan kepada Sri Lanka dalam menanggulangi bencana kekeringan yang berkepanjangan. Sebagai salah satu egara besar di Asia, maka Indonesia selayaknya ikut serta meredakan persoalan kekeringan yang terjadi di negara tersebut.
Retno menjelaskan, bantuan ini juga merupakan diplomasi kemanusiaan. Diplomasi tersebut sangat penting dilakukan Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia. "Diplomasi ini akan terus ita lakukan karena kita memiliki komitmen yang tinggi untuk berkontribusi untuk kedamaian dan kesejahteraan dunia," kata Retno.