Selasa 14 Feb 2017 10:17 WIB

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Sejumlah Wilayah di Jawa Tengah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG — Hujan deras dengan durasi panjang yang mengguyur sebagian besar wilayah Jawa Tengah sepanjang Senin (13/2) telah mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah.

Hingga Selasa (14/2) belum dilaporkan adanya korban jiwa dari berbagai bencana alam tersebut. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menegaskan berbagai penanganan darurat telah diupayakan unsur BPBD masing- masing daerah.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana menjelaskan, banjir akibat luapan sejumlah sungai melanda Dusun Kemiriamba, Desa Luwunggede, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin pukul 20.00 WIB. Di daerah yang sama, banjir juga melanda pemukiman dan areal pertanian di wilayah Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom. Di dua wilayah ini ketinggian air mencapai kisaran 0,5 hingga 1,5 meter. Dampaknya puluhan rumah, jalan raya serta fasilitas umum terendam banjir luapan ini. Tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Namun elemen relawan, SAR, Palang Merah Indonesia (PMI) yang dikoordinasi BPBD setempat terus mengantisipasi penanganan di lokasi. “Masing- masing di Dusun Kemiriamba dan Desa Jatirokeh,” ujar Sarwa, Selasa (14/2).  

Sementara itu, kata dia, dari Posko PMI Kabupaten Tegal juga dilaporkan bencana banjir akibat luapan sungai di wilayah Dusun Blubuk, Desa Dukuhwaru, Kecamatan Slawi. Ketinggian air mencapai 0,5 hingga 1 meter. Di desa ini, air mulai menggenangi pemukiman warga pada pukul 20.00 WIB. Akibatnya puluhan rumah terendam banjir termasuk fasilitas umum seperti jalan raya, fasilitas umum dan jalan desa. “Tak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir diakibatkan hujan lebat yang turun di wilayah Slawi dan sekitarnya sejak Senin pukul 14.00 WIB. Dalam waktu dua jam debit air sungai Blubuk meningkat signifikan hingga meluap ke wilayah pemukiman.

“Pukul 20.00 WIB Pemerintah Kabupaten (Pemkb) Tegal menyiagakan relawan dan berkoordinasi dengan jajaran terkait segera turun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir ini,” kata Sarwa.

Sementara itu, banjir juga melanda wilayah Kota Semarang, akibat meluapnya sungai Banjirkanal Timur. Sejumlah kawasan pun ikut tergenang, seperti lingkungan Sawah Besar dan  Pasar Waru. Ratusan rumah terendam air dengan ketinggian 0,5 hingga 1 meter. Luapan sungai ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur hulu sungai ini di wilayah Kabupaten Semarang sepanjang Senin siang hingga pukul 20.00 WIB.

Hujan lebat juga mengakibatkan terjadinya longsor di beberapa titik. Pukul 20.30 WIB talud ambrol dan material longsoran menimpa dua rumah di Perumahan Griya Mandiri Blok A1 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik. Kapolsek Banyumanik, Kompol Retno Yuli yang dikonfirmasi membenarkan longsor di kawasn pemukiman ini terjadi akibat talud setinggi 7 meter dan panjang sekira 12 meter ambrol. Akibatnya dua rumah yang ada di bawahnya tertimpa material talud dan rusak berat.

Satu orang penghuni atas nama Ikfar (17 tahun) mengalami luka- luka serius akibat tertimpa material talud dan haruus dilarikan ke RS St Elizabeth Semarang. “Dua rumah yang rusak dihuni oleh keluarga Bisri dan Ananda Pramudya,” ujarnya.

Sementara itu longsor juga terjadi di wilayah kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur dan Tegalsari, Kecamatan Candisari. Di Lempongsari talud setinggi 15 meter dengan panjang 15 meter longsor menimpa rumah Trimo Harjo (82) di wilayah RT02/RW 09. Akibatnya seorang penghuni atas nama Susilowati (37 tahun) dan harus dilarikan ke RS Muhammadiyah Roemani Semarang. Namun yang bersangkutan dilaporkan sudah menjalani rawat jalan.

Sedangkan longsor di wilayah Kelurahan Kelurahan Tegalsari rumah milik Solikin (45 tahun). Longsor ini juga mengakibatkan tiga orang mengalami luka- luka, masing- masing atas nama Solikin, isterinya Wati (35 tahun), dan Hayu Srilatifah (8,5 bulan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement