REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, meminta kepada masyarakat setempat untuk mewaspadai penyakit di musim pancaroba, dengan giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang merupakan sumber berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, mengatakan sehubungan dengan musim pancaroba, ada beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan, tetapi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang paling diwaspadai. "Kabuten Gorontalo merupakan salah satu daerah endemik DBD di Provinsi Gorontalo, dan biasanya terjadi saat musim pancaroba, seperti pada awal tahun dan akhir tahun," ujarnya, di Gorontalo, Selasa (14/2).
Merujuk pada 2016, DBD di daerah tersebut pernah mengalami peningkatan kasus, yaitu hingga Februari, terdapat 1.000 kasus DBD, oleh karena itu Dinkes bersama lintas sektor dan masyarakat melakukan langkah
pencegahan. "Kami bersama pihak pemerintah Kecamatan dan Puskesmas, melakukan "Jumat Bersih" dalam rangka kebersihan lingkungan, seperti menata lingkungan, mengelola sampah dalam rangka mencegah kasus DBD," katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bergerak bidang lingkungan juga melakukan kegiatan "Kambungu Beresi" atau bersih-bersih kampung setiap Ahad. Puskesmas, kata Roni, selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang "3M" plus dalam rangka mencegah demam berdarah, dan selalu mengimbau masyarakat untuk mengubur kaleng bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk DBD, menutup tempat penampungan air, dan menguras bak. "Program Dinas Kesehatan lainnya adalah abatesasi, karena saat ini kita tidak sembarangan melakukan penyemprotan, karena jika terlalu sering melakukannya, nyamuk akan menjadi kebal terhadap bahan kimia yang dilakukan untuk penyemprotan," ungkap Roni.