Senin 13 Feb 2017 23:17 WIB

Banjir Rendam 2.500 Hektare Sawah di Pati

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Maman Sudiaman
Sawah terendam banjir
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah terendam banjir

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 2.500 hektare tanaman padi di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah terancam gagal panen. Menyusul banjir yang melanda sejumlah wilayah di daerah ini, dalam tiga hari terakhir dan merendam areal persawahan di wilayah ini.

Terkait masalah ini, Pemprov Jawa Tengah diminta untuk segera menyiapkan bantuan cadangan pangan guna mengantisipasi kemungkinan paceklik akibat dampak banjir yang terjadi. “Dana bantuan ini sudah ada pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, tinggal mengalokasikan saja,” ungkap anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ikhsan Mustofa, Senin (13/2).

Ia menuturkan, banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten pati telah merendam pemukiman warga dan ribuan hektare areal persawahan produktif. Dikhawatirkan, banjir ini akan menurunkan produktivitas pertanian karena luasnya areal persawahan yang tergenang. Sebab --jamak terjadi-- tanaman padi yang terendam banjir akan mengalami gagal panen. Artinya produktivitas para petani di wilayah Kabupaten Pati ini bakal menurun atau setidaknya terganggu.

“Dalam situasi seperti ini, pemerintah harus hadir dengan menyiapkan dana cadangan pangan maupun bibit padi bagi mereka yang terdampak,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah ini.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari lokasi bencana, areal persawahan yang terdampak banjir di Kabupaten Pati ini cukup luas dan tersebar di sejumlah lokasi. “Kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan akses dan mempermudah mekanisme dalam pemberian bantuan. Sehingga warga mendapatkan apa yang sudah menjadi haknya dengan segera,” kataanya.

Hal ini diamini oleh Ketua Bidang Pekerja Petani dan Nelayan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah, Suharsono. Menurutnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati ini terjadi akibat meluapnya sungai Silugonggo.

Tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Kudus dan Pati mengakibatkan debit air sungai ini meningkat signifikan. Akibatnya sungai Silugonggo tak mampu menampung debit air ini hingga meluap ke pemukiman dan areal pertanian. Pihaknya mencatat, setidaknya ada 40 desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pati terendam air, dan beberapa titik mengalami kenaikan debit air. “Hingga saat ini rata - rata ketinggian genangan banjir masih mencapai kisaran 50 hingga 70 centi meter,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Suharsono, perlu tindakan tepat dan efektif dari pemerintah daerah Pati maupun Pemprov Jawa Tengah. Sebab memasuki hari ke-tiga debit air masih berpitensi bertambah karena tingginya curah hujan. Sehingga luasan lahan pertanian yang terdampak banjir ini masih berpotensi meluas. “Luasan 2.500 hektare sawah yang terendam banjir ini masih bisa bertambah,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement