Senin 13 Feb 2017 14:19 WIB

Banjir Melanda, Gubernur NTB Minta Illegal Logging Dihentikan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
PD. KM perusahaan Saw Mill yang berlokasi di Jl Warung Jaud No 8 Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten diduga melakukan aktivitas illegal logging.
Foto: dok. Humas Kemenhut
PD. KM perusahaan Saw Mill yang berlokasi di Jl Warung Jaud No 8 Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten diduga melakukan aktivitas illegal logging.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, maraknya bencana banjir bandang di NTB disinyalir karena masih adanya aktivitas penebangan pohon di hutan secara liar, selain intensitas hujan yang memang tinggi.

"Bencana banjir bandang ada kontribusi kita (manusia), disinyalir ada penebangan liar di daerah hulu, itu yang perlu kita tangani," ujar dia di Mataram, NTB, Senin (13/2). Dia menegaskan, pemberantasan illegal logging perlu ditingkatkan lagi mengingat banyaknya bencana banjir di NTB.

Zainul menyatakan, Pemprov NTB sudah berupaya keras melakukan pemberantasan illegal logging. Namun, hal ini tampaknya belum juga cukup. "Perlu kita perkuat lagi kerja sama dengan TNI dan Polri," lanjut dia.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat terdampak agar tak cepat melupakan musibah bencana banjir dengan kembali melakukan pembalakan liar pascabanjir. "Ini peringatan tidak boleh cepat melupakan bencana," paparnya.

Ia juga mengajak masyarakat wilayah di Lombok Utara, Lombok Barat, sebagai Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan Bima yang memiliki area resapan air untuk lebih berkomitmen menjaga sumber daya kehutanan supaya bisa berfungsi maksimal sebagai penyimpan air dan tangkapan air.

Untuk penanganan bencana banjir, kata dia, prioritas utama untuk wilayah Lombok Timur yang diterjang banjir ialah perbaikan infrastuktur seperti jembatan dan jalan. "Jembatan dan jalan itu yang terdampak kan, kalau rumah yang saya dengar dari laporan terakhir itu minim, karena memang kebetulan ini kan di aliran sungai yah. Jadi jalan dan jembatan yang memang kita beresi biar bisa dilewati lagi," katanya menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement