Ahad 12 Feb 2017 23:43 WIB

Hujan Seharian, Sejumlah Titik di Jakarta Terendam Banjir

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Banjir di Jakarta (ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Banjir di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan humas BNPB mengatakan naiknya debit Sungai Ciliwung dan Kali Krukut di bagian hulu sejak Ahad (12/2) pagi telah menyebabkan banjir di permukiman di bantaran sungai di kedua sungai tersebut.

Berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD DKI, banjir terjadi di Cilandak Timur, Petogogan, Rawajati, Kampung Melayu, Cawang, dan Bidara Cina. "Jumlah pengungsi masih dalam pendataan," kata Sutopo dalam siaran persnya, Ahad (12/2).

Sutopo menjabarkan sebaran banjir hingga Ahad (12/2) sore. Banjir yang menggenangi Jakarta Selatan terjadi di Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Cilandak Timur, RW 3 RT 3 dan 9. Dengan ketinggian air 10 sampai 50 cm. Penanganan dan jumlah pengungsinya, kata Sutopo, saat ini masih dalam konfirmasi.

Banjir juga menggenangi Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Petogogan yang terkena di RW 2 RT 5, 6, dan 7. Dengan ketinggian air 20 sampai dengan 50 cm. "Penyebabnya karena kenaikan muka Kali Krukut," kata Sutopo.

Saat ini air di Petogogan sudah surut. Selain itu banjir juga terjadi di Kecamatan Pancoran, Kelurahan Rawa Jati di RW 7 RT 2. "Informasi yang di terima pukul 11.00 WIB, Ketinggian air 20 cm. Situasi saat ini: Masih menunggu konfirmasi dari Lurah," kata Sutopo.

Sampai saat ini penanganan dan jumlah pengungsi di Rawa Jati masih dalam konfirmasi. Selain di Jakarta Selatan banjir juga meredam Jakarta Timur. Antara lain di Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Kampung Melayu. Banjir menggenangi RW 04  RT 12 dengan ketinggian air 30 sampai dengan 50 cm. Ada sekitar 13 keluarga dengan 39 jiwa yang terkena dampak banjir.

Di RW 4 RT 13 ketinggian air 30 sampai 50 cm. Di sini ada 15 keluarga dengan 53 jiwa yang terdampak. Sementara di RW 5 RT 10 ketinggian air 30 cm sampai 50 cm, ada 35 keluarga dengan 105 jiwa.

Sementara di RW 5  RT 11 ketinggian air juga dari 30 sampai 50 cm. Di sini ada 21 keluarga dengan 69 jiwa yang tersampak Banjir. Jumlah total terdampak di Kelurahan Kampung Melayu 84 keluarga dengan 266 jiwa.

Penyebabnya karena ada kenaikan pintu air Katulampa dan Depok. Saat ini penanganannya dengan menyediakan pompa air di Jl. Inspeksi Ciliwung. Tidak ada pengungsi di karena banjir ini di Kampung Melayu.

Selain di Kampung Melayu banjir juga melanda Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Cawang. Banjir terjadi di RW 2 RT 10, 11, dan 12. Sutopo mengatakan informasi yang diterima pada pukul 14.00 WIB, ketinggian air dari 20 sampai 40 cm. "Penyebab karena ada kenaikan pintu air Katulampa dan Depok," kata Sutopo.

Saat ini penanganan dan jumlah pengungsi pun masih dalam konfirmasi. Banjir juga menggenangi  Jatinegara, Kelurahan Bidara Cina. Banjir menggenangi RW 7 RT 16,17 dan 18. Sutopo mengatakan informasi dari Tagana ketinggian air 20 sampai  30 cm. Penyebabnya juga karena ada kenaikan air di Katulampa dan Depok. "Jumlah pengungsi saat ini masih dalam konfirmasi," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement