REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memperkirakan hujan deras disertai angin kencang masih akan terjadi di wilayah DIY hingga 15 Februari mendatang. Warga diminta tetap waspada terhadap potensi yang ditimbulkannya, seperti banjir, longsor maupun pohon bertumbangan.
"Prediksi curah hujan di wilayah DIY masih tergolong tinggi, yakni di atas 150 milimeter (mm) per minggu terjadi hampir di seluruh wilayah DIY. Curah hujan tinggi disertai angin kencang berlangsung hingga 15 Februari mendatang," ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Djoko Budiono.
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer-laut terkini terpantau kondisi angin di lapisan 850 mb menunjukkan adanya angina baratan di atas Pulau Jawa dan masih kuatnya aktivitas monsun. Selain itu juga terpantau aliran udara lintas ekuator yang mencapai Pulau Jawa serta kelembaban udara 80 persen.
Menurut Djoko, kondisi tersebut dapat menyebabkan potensi hujan lebat di wilayah DIY di atas 50 milimeter (mm) per hari disertai petir dan angin kencang. Kecepatan angin bisa di atas 45 kilometer per jam. "Kondisi ini dapat menyebabkan terjadi banjir, tanah longsor dan pohon bertumbangan," kata dia.
Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi BMKG DIY, hujan lebat akan terjadi di seluruh Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo meliputi Kecamatan Temon, Pengasih, Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang Samigaluh, Sentolo, Galur dan Wates. Di Kabupaten Bantul hujan lebat berpotensi terjadi di Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Banguntapan, Piyungan, Pajangan, Bantul, Jetis dan Pleret.
Hujan lebat juga diprediksi terjadi di sejumlah kecamatan di Gunungkidul seperti Patuk, Gedangsari, Ngawen, Semin, Playen, Wonosari, Semanu, Tepus dan Rongkop. Sebagian besar Kota Yogyakarta diprediksi juga akan diguyur hujan lebat. Menurut Djoko, kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan juga berdampak pada tinggi gelombang di perairan Pantai Selatan DIY. Tinggi gelombang diprediksi antara 2,5 meter sampai 4 meter.