REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur telah memicu banjir hingga ketinggian 50 centimeter. Kondisi ini terjadi di sejumlah jalan protokol serta kawasan perkampungan di daerah tersebut, Ahad (12/2).
"Sore ini sudah mulai turun (debit air) dan semoga terus surut," kata Kepala Bagian Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek Stefanus Triyadi Atmono dikonfirmasi melalui telepon, di Trenggalek, Ahad (12/2).
Saat dihubungi, Triyadi mengaku sedang melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi banjir di perkotaan bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Trenggalek, kepolisian serta lintas-instansi terkait. Informasi dari sumber warga, banjir menyebar di sejumlah perkampungan di wilayah Kota Trenggalek, maupun beberapa daerah dataran lain di luar kota.
"Saya tidak bisa keluar rumah (untuk meliput), karena lingkungan perumahan dikepung banjir juga," kata Dimas, kontributor lepas di sejumlah media masa nasional mengabarkan.
Belum ada laporan korban maupun dampak kerusakan ditimbulkan. Namun menurut keterangan sementara yang disampaikan Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek Triyadi Atmono, banjir paling parah terpantau di jalan raya Ahmad Yani dan jalan raya Trenggalek-Ponorogo kilometer 1, sekitar jembatan Ngantru.
"Info lain dari daerah-daerah masih menunggu update informasi dari para camat. Tapi jalur Trenggalek-Ponorogo Km-16 sejak sore ini dipastikan ditutup karena lumpur dari tebing turun menutup badan jalan," paparnya.
Dardiri Dardak, warga Trenggalek mengabarkan banjir bandang juga terjadi di jalan raya sekitar Terminal Surondakan maupun perkampungan di Kelurahan Sumbergedong dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter dan mulai masuk perumahan penduduk. Selain Sumbergedong, kondisi tak kalah parah terjadi di jalur alternatif lingkar kota menuju Kecamatan Karangan, tepatnya di Desa Kedungsigit yang sedang dilakukan perbaikan jalan.