Ahad 12 Feb 2017 16:27 WIB

Kebakaran Hutan Rambah Pohon Karet Warga di Kotawaringin

Seorang pewarta foto berlari menghindari kepulan asap saat mengabadikan kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu (11/1).
Foto: antara/Rony Muharrman
Seorang pewarta foto berlari menghindari kepulan asap saat mengabadikan kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meluas. Bahkan ribuan pohon karet milik warga daerah itu juga ikut ludes terbakar.

Salah seorang warga Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Jhonaidy, mengatakan kebakaran lahan terus meluas. Tiupan angin yang kencang dan semak belukar yang kering membuat kobaran api dengan cepat membesar, kondisi itu membuat warga kesulitan memadamkannya.

"Sebeumnya pada Jumat (10/2) kebakaran lahan tersebut telah dipadamkan, namun pada Minggu (12/2) pagi api kembali berkobar dan membakar 3.000 lebih pohon karet milik warga setempat," kata dia, Ahad.

Jhonaidy mengungkapkan, pemilik kebun karet dibantu oleh unit pemadam dari perusahaan sawit PT Windu Nabatindo Lestari (WNL) berupaya memadamkan kobaran api. Sulitnya pemadaman kobaran api karena lahan yang terbakar sebagian besar adalah semak yang mengering sehingga api cepat menjalar.

"Sudah sepekan lebih di wilayah kami tidak diguyur hujan, sehingga banyak lahan yang kering dan mudah terbakat. Belum diketahui siapa pelaku pembakar lahan tersebut," katanya.

Sementara itu, kebakaran lahan juga terjadi di beberapa titik di pinggiran Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Tim satuan pemadam kebakaran telah berupaya memadamkan kebakaran lahan tersebut agar tidak meluas dan menimbulkan asap tebal.

Dalam sepekan terakhir sedikitnya ada empat titik kebakaran lahan yang telah dipadamkan yaitu di jalan MT Haryono Barat, Jalan H.M Arsyad, ruas jalan lingkar selatan dan jalan Kapten Mulyono, kata Susanto Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kotawaringin Timur.

Lebih lanjut Susanto mengatakan, lahan yang terbakar pada umumnya semak belukar dan diduga memang dengan sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Susanto mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut menjaga lingkungannya masing-masing agar terhindar dari kebakaran lahan. Dan untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement