REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk mendukung penuh tugas Polri terkait pengamanan Pilkada serentak 2017, yang akan digelar di 101 daerah diseluruh wilayah Indonesia, terhitung mulai tanggal 15 Februari 2017.
“Saya sudah perintahkan kepada seluruh Pangdam, Danrem dan Dandim, untuk mendukung penuh pengamanan Pilkada serentak yang diperlukan Polri dimanapun berada. Apabila terjadi sesuatu, perlu penambahan pasukan, segera bantu, laporan belakangan,” ujar Gatot, Jumat (10/2).
Terkait rencana Aksi 112, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa banyak Ulama, Habib dan Ustad yang memprotes kegiatan aksi tersebut sebagai acara Ulama. “Rencana Aksi 112, saya ditelepon oleh beberapa Habib, Ulama dan Ustad yang menyampaikan kepada saya, mereka memprotes bahwa acara tersebut dikatakan acara Ulama, padahal kami tidak ikut,” ungkapnya.
Namun, Gatot menyampaikan pesan dari Ketum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir dan Rais Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan bahwa, kita tidak perlu ikut-ikutan Aksi 112 karena kegiatan tersebut bernuansa politik.
“Saya sangat hormat kepada Ketum PP Muhammadiyah Bapak Haedar Nashir yang mengatakan bahwa umat Muhammadiyah benar-benar harus paham, tidak usah ikut-ikutan, karena kegiatan tersebut bernuansa politik, demikian juga yang saya hormati guru saya Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang mengatakan melarang umat NU untuk ikut dalam Aksi 112,” ujar Gatot.
Gatot mengingatkan bahwa, dalam kegiatan membaca Al-Quran, khatam Al-Quran, Tausiah, dan Dzikir merupakan kegiatan yang sangat mulia dan baik. “Sebaiknya kegiatan itu dilakukan di Masjid masing-masing dengan dipimpin oleh para Ulama sebagai pembimbing umat,” ucapnya.