Jumat 10 Feb 2017 20:25 WIB

78 Warga Desa Ini Keracunan Ayam Balado

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Keracunan massal dialami warga Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Kamis (9/2) petang. Sedikitnya, ada 78 warga desa tersebut yang dilarikan ke Puskesmas Mrebet dan RSUD Goetheng Tanudibrata setelah mengalami gejala keracunan.

Meski demikian, dampak keracunan tidak sampai menimbulkan korban meninggal. Setelah menjalani perawatan, secara berangsur-angsur warga yang mengalami gejala keracunan bisa pulang ke rumahnya. Hingga Jumat (10/2) siang, masih ada 21 orang yang dirawat di RSUD. ''Namun kondisi mereka, seluruhnya sudah mulai membaik,'' kata Kepala Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono.

Seorang korban keracunan, Marto (58 tahun), menyatakan sebelum mengalami gejala keracunan dia mengonsumsi ayam balado yang dibeli dari seorang pedagang keliling. Dia mengonsumsi lauk makanan itu pada Rabu (8/2), tetapi gejala keracunan seperti muntah-muntah, diare, dan kepala pusing, mulai dirasakan pada Kamis (9/2) sore,   

Penjelasan serupa juga disampaikan korban lainnya, Afik Afriyanto (15 tahun). Dia juga mengaku mengonsumsi ayam balado yang dibeli ibunya. ''Setelah makan tidak terasa apa-apa. Tapi pada Kamis (9/2), kepala saya mulai terasa pusing, diare, dan muntah-muntah'' katanya.

Ternyata, gejala semacam itu tidak hanya dialami dua orang itu saja. Pada Kamis (9/2) malam, tercatat ada 78 warga Desa Serayu Larangan yang mengalami gejala serupa. Pemerintah desa yang mendapat informasi tersebut, melarikan mereka semua ke Puskesman Mrebet. Namun karena kapasitas yang terbatas, mereka yang mengalami gejala keracunan cukup berat langsung dirujuk ke RSUD.

Kepala Desa Serayu Larangan Krisno Yuwono, menyebutkan gejala keracunan yang dialami sebagian warganya itu terjadi setelah mengkonsumsi ayam bakar yang dijual seorang warganya yang juga seorang pedagang makanan keliling, Karti (43 tahun).

Saat gejala keracunan massal itu terjadi, Wabup Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, langsung datang ke lokasi. Saat itu juga Wabup langsung menetapkan kasus keracunan tersebut sebagai kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga seluruh warga yang mengalami keracunan dibebaskan dari biaya perawatan di puskesmas dan rumah sakit.

''Seluruh pasien kami pastikan mendapat  perawatan dan semua biaya akan ditanggung Pemkab,'' ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono mengungkapkan, korban keracunan banyak harus dirawat karena mengalami dehidrasi akibat keracunan. ''Seluruh pasien mengalami gejala serupa, yakni kepala pusing, diare dan muntah-muntah. Ini yang menyebabkan dehidrasi,'' ujarnya.

Namun mengenai penyebab keracunan, Hanung mengaku belum bisa memastikan. ''Kami sudah mengambil sampel berupa ayam bakar dan beberapa sisa makanan yang dikonsumsi korban. Masih kami periksa di laboratorium, kenapa masakan ayam balado itu bisa menimbulkan keracunan,'' katanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Purbalingga, AKP Djunaidi mengatakan masih memeriksa sampel makanan yang menyebabkan keracunan. ''Kita belum tahu apa yang menjadi penyebab keracunan. Apakah racun muncul dari daging ayamnya, atau ada campuran bahan makanan lain yang kemudian menimbulkan racun,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement