Jumat 10 Feb 2017 20:19 WIB

Ahok Unggulkan Program RPTRA

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Winda Destiana Putri
Paslon Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti debat publik perdana di Jakarta, Jumat (13/1) malam
Foto: Republika/Prayogi
Paslon Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti debat publik perdana di Jakarta, Jumat (13/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menjadi program unggulan dari pasangan calon pejawat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Saat menyampaikan visi dan misinya, Ahok sapaan akrab dari Basuki mengklaim telah berhasil melakukan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

"Bicara tentang pemberdayaan perempuan, anak, penyandang disabilitas dan narkoba adalah itu bicara keluarga dan komunitas. Pada 2016,  kami berhasil 188 RPTRA," ungkap Ahok dalam debat kandidat ketiga di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (10/2). 

Menurut Ahok dengan adanya RPTRA menjadi tempat untuk bersilaturahim dan salah satu mendata warga dengan asas gotong royong dan menuntut warga untuk bisa saling memperhatikan satu sama lain. "Dengan RPTRA, kami bisa memiliki data warga, terutama anak yang bermain. Saya terimakasih kepada para ibu PKK yang telah menjalankan dasa wisma," tutur Ahok.

Bahkan, sambung Ahok, Pemprov DKI juga telah memiliki data lengkap kurang lebih sebanyak 800 ribu keluarga dengan menggunakan aplikasi. "Kami data tahu dan lengkap menggunakan aplikasi sangat baik," ucapnya.

Dalam transportasi dan pelayanan ruang publik, Pemprov DKI juga selalu memberikan kenyamanan untuk kaum perempuan agar lebih nyaman. "Kami ingin seluruh anggota keluarga mulai dari anak, ibu, bapak, hingga lansia menikmati kenyamanan tersebut. Kebahagiaan menjadi prioritas dan kualitas hidup meningkat," ujar Ahok.

Dalam debat kandidat pamungkas ini tema besar yang dibahas ihwal masalah kependudukan dan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Sementara, untuk lintas temanya terkait dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement