REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera mengaku pihaknya tak terlalu merisaukan dengan masa cuti Cagub pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan sebera berakhir. Hal itu menanggapi penilaian beberapa pihak bahwa jika Ahok diaktifkan sebagai gubernur akan dijadikan kesempatan kampanye terselubung.
Menurut Mardani, beberapa pihak yang khawatir memiliki alasan tersendiri. Namun yang penting pejawat maupun sistem harus memastikan tidak akan terjadi abuse of power.
"Karena kalau terjadi yang rugi yang bersangkutan karena melakukan abuse of power," ujar Mardani kepada Republika.co.id, Jumat (10/2).
Kendati demikian, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu yakin sistem terkait status Ahok akan berjalan dengan baik. Mardani juga enggan mengomentari lebih jauh terkait pro kontra status Ahok jelang masa cutinya berakhir.
Menurut Mardani, Ahok juga memiliki hak untuk diaktifkan kembali ke jabatannya sebagai gubernur. Meskipun ada beberapa pendapat ahli yang menyebut Ahok seharusnya sudah bisa dinonaktifkan karena saat ini sebagai terdakwa dugaan penistaan agama.
"Bagi kami aktif atau tidak, kami fokus memenangkan bang Anies-Sandi," katanya.
Seperti diketahui, masa cuti Ahok akan berakhir pada 11 Februari 2017. Namun, pro kontra karena saat ini Ahok berstatus sebagai terdakwah. Sementara Kemendagri masih belum memutuskan sikap tegas terhadap nasib Ahok.