REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai sebuah lembaga baru, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan terus berbenah diri untuk kemajuan ke depan terutama dari sisi kinerja dan program unggulan sesauai dengan bidangnya terkait dalam penanggulangan dan pencegahan paham radikal terorisme.
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT usai mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Asman Abnur, SE, M.Si untuk memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat eselon I, II, III dan IV BNPT di acara Reformasi Birokrasi Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Kinerja BNPT.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dari BNPT dalam mendukung program nasional pemerintah sekaligus sebagai kepentingan lembaga ini dalam melakukan pembenahan dan penguatan birokrasi khususnya dalam hal penanggulangan terorisme,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, di kantot perwakilan BNPT yang ada di salah satu Gedung Kementerian di Jakarta, Selasa (7/2).
Dikatakan mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini, BNPT menyadari pentingnya pembenahan birokrasi sehingga tugas pokok lembaga pemerintahan yang berupa memberikan pelayanan publik dapat berjalan dengan baik.
“Karena sebagai lembaga yang diberikan wewenang dalam mengoordinasikan penanggulangan terorisme, BNPT dituntut untuk memiliki kekuatan yang dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang professional dan berintegritas tinggi,” ujar alumni Akpol tahun 1985 ini.
Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa di seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) sudah melakukan deklarasi terhadap reformasi birokrasi di tubuh BNPT, sehingga pihaknya sengaja untuk mengundang Men PAN RB untuk memberikan motivasi serta menyampaikan bahwa BNPT juga sudah melangkah jauh.
“Contohnya kita sudah mendapatkan kenaikan remunerasi dari 40 persen menjadi 70 persen. Kemudian kita sekarang ini berusaha memperbaiki mekanisme manajemen kita dan juga pemeriksaan dari BPK. Dan sudah kita laporkan kepada MenPAN. Tidak cuma deklarasi, tapi kita juga mengakselerasi,” ujarnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru disampaikan bahwa BNPT juga akan memberikan tempat kepada personil dari Kementerian atau Lembaga (K/L) yang punya korelasi tugasnya bersama BNPT.
“Kepada MenPAN kita sampaikan bahwa di SOTK yang baru itu kita akan pilih orang-orang yang terbaik di lembaga mereka semua sehingga kita punya sumber daya manusia yang betul-betul kita harapkan punya kemampuan daya kerja yang bagus dalam kinerjanya. Jadi di BNPT ini seperti miniatur dari beberapa Kementerian dan Lambaga lain. Tidak hanya dari TNI, Polisi atau Kejaksaan saja, tapi ada juga dari Kemenrian lain seperti Kementrian Luar Negeri, Sosial, Agama, Hukum dan HAM, Lapas (Lembaga Pemasyarakatan), Imigrasi dan lainnya yang berhubugan dengan korelasi tugas BNPT,” katanya.
MenPAN dan RB pun juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BNPT. “Scope yang disampaikan MnnPAN bukan cuma di BNPT saja tapi nasional. Beliau mengefisiensi semua manajemen itu dengan baik termasuk mengefisiensikan anggaran bagaimana meningatkan kinerja dan SDM yang unggul. Nah ini sangat luar biasa,” ujar alumni Akpol tahun 1985 ini.
Pria yang pernah menjadi Wakapolda Metro Jaya ini pun memiliki harapan yang sama dangan MenPAN RB bagaimana BNPT bisa memelihara konsistensi kinerjanya selama ini. Karena menurut MenPAN seperti yang dikatakan Kepala BNPT, meraih sesuatu itu sangat mudah, tapi mempertahankannya itu yang sangat sulit.
“Kalau bisa dipertahankan dan kalau bisa lebih lagi ditingkatkan, itu yang paling penting. Saya memotivasi seluruh anggota dan juga pegawai BNPT ini bahwa ini betul-betul menjadi momentum buat kita berubah. Minimal kita bisa mempertahankannya konsistensi tersebut. Karena reformasi birokrasi tentu saja sustainable (berkelanjutan),” ujar mantan Kapolres Metro Depok dan Jakarta Barat ini mengakhiri.