REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno berpesan agar masyarakat tidak mudah mempercayai informasi-informasi hoax atau bohong menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017. Masyarakat diimbau selalu kritis terhadap informasi yang beredar.
"Ini tentu memprihatinkan kita. Di era yang serba transparan semacam itu masih muncul juga kampanye-kampanye fitnah, bohong, dan sebagainya," kata Sumarno di sela-sela konferensi pers di gedung KPU DKI Jakarta, Kamis.
Terkait hal itu, Sumarno berharap masyarakat juga harus kritis dan cerdas dalam menyikapi pemberitaan bohong tersebut.
"Jangan langsung percaya 100 persen, perlu melakukan cek dan ricek, misalnya kasus kemarin tiga foto orang yang sama dalam KTP-Elektronik sebagai pemilih, ternyata tidak benar. Ada juga 28 strategi KPU DKI memenangkan Ahok itu kan juga tidak benar. Oleh karena itu jangan disebar ke mana-mana," tuturnya.
Ia menyatakan seluruh komisioner dan jajaran KPU DKI Jakarta akan selalu pada komitmen kami untuk bekerja dengan netral, profesional, dan berintegritas dalam menyelenggarakan Pilkada DKl 2017.
"Kami yakin masyarakat Jakarta adalah pemilih cerdas dan tidak akan terpancing oleh isu-isu yang sengaja disebarkan oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari proses demokrasi ini," ucap Sumarno.
Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.