REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik, mengatakan pihaknya membentuk pasukan pemantauan politik uang dan kecurangan Pilkada DKI menghadapi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 yang akan digelar 15 Februari.
"Pasukan ini ditugaskan dan tersebar di seluruh wilayah serta mendirikan Posko Pengaduan Kecurangan di tiap kelurahan," kata Taufik melalui siaran pers di Jakarta, Kamis. Menurut Taufik, pembentukan pasukan itu menyusul penyebaran selebaran berisi materi hitam yang menyudutkan Anies-Sandi di kawasan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (8/2).
Pasukan antikecurangan akan berkeliling setiap hari untuk memantau situasi yang terjadi. Pasukan sudah disiapkan dan mulai bekerja segera hingga pemungutan suara.
Taufik mengimbau masyarakat tidak terlibat kecurangan pemilu yang masuk kategori pelanggaran pidana, misalnya praktik politik uang. Pidana politik uang bisa menjerat pemberi maupun penerima.
"Masyarakat perlu diberi pemahaman, jangan sampai terima begitu saja saat ada yang memberikan uang,'' katanya. ''Padahal, begitu dia kena, ada ancaman sanksi pidana.''
Pemungutan suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem; dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.