Rabu 08 Feb 2017 23:06 WIB

Polisi Telusuri Laporan Meninggalnya Enam Anak Panti Asuhan

Seorang anak di sebuah panti asuhan. Ilustrasi.
Foto: Antara
Seorang anak di sebuah panti asuhan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, akan menelusuri laporan enam anak lain yang meninggal dalam naungan Panti Asuhan Tunas Bangsa selain bayi bernama M Zikli berusia 1,5 tahun.

"Enam korban lainnya masih dikoordinasikan dengan Bidang Dokter dan Kesehatan (biddokkes) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau," kata Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto di Pekanbaru, Rabu.

Meski begitu dia mengatakan, kemungkinan polisi tidak akan melakukan upaya paksa penggalian kuburan untuk proses autopsi. Alasannya tim "Disaster Victim Identification" (DVI) akan kesulitan menemukan unsur-unsur kekerasan pada anak tersebut mengingat dikebumikan sudah lama.

Untuk itu, pihaknya hanya akan melakukan penelusuran terhadap RS tempat korban pernah dirawat. Setelah didapat akan dicek kembali dengan keterangan pemilik panti asuhan, Liki Nurhayati (49) yang telah jadi tersangka dugaan penganiayaan menyebabkan kematian bayi M Zikli.

Saat ini perkembangan kasus penganiayaan anak asuh tersebut masih tahap penyidikan. Sekarang sedang melengkapi berkas untuk secepatnya dilimpahkan ke kejaksaan untuk diteliti oleh jaksa penuntut umum.

"Sudah 15 saksi yang diperiksa termasuk juga dokter yang melakukan proses autopsi jenazah M. Zikli. Pemberkasan dilakukan secepatnya karena kita dibatasi waktu penahanan juga," ujar Bimo.

Sebelumnya juga sudah diperiksa mulai dari keluarga korban, suami dan anak pemilik panti serta pekerjanya. Selain itu ada pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani.

Baca juga, Ada Eksploitasi Anak di Panti Asuhan.

Di samping memiliki panti asuhan anak, tersangka juga punya panti jompo, lanjut usia dan orang gila di tiga tempat berbeda. Diketahui ternyata panti-panti itu telah lama habis izinnya dan saat ini para penghuninya dievakuasi ke Dinas Sosial Provinsi Riau dan Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement