Rabu 08 Feb 2017 21:22 WIB

42 KK Terdampak Pergerakan Tanah di Warungkiara Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana pergerakan tanah di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi meluas. Bencana tersebut kini berlangsung di empat kampung Desa Bantarkalong.

Awalnya, bencana tersebut terjadi di tiga kampung yakni Kampung Bojong Haur RT 02 RW 01, Kampung Pasir Gerong RT 09 RW 01, dan Kampung Pasir Jambu RT 08 RW 01. Pada Selasa (7/2) jumlah kampung yang terdampak bencana bertambah satu yakni Kampung Citiis RT 05 RW 02.

"Jumlah warga yang terdampak bencana menjadi 44 kepala keluarga (KK) atau setara 185 jiwa," ujar Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman,  Rabu (8/2).

Dari jumlah tersebut sebanyak 15 KK atau 70 jiwa telah mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman.Eka menerangkan, para warga memilih mengungsi karena ada sebagian rumah yang mengalami kerusakan cukup berat. Rinciannya, sebanyak lima unit rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan satu unit rusak ringan serta 31 uniit rumah lainnya terancam.

Selain rumah lanjut Eka, bangunan madrasah diniyah Uswatun Hasanah di Kampung Bojong Haur juga mengalami kerusakan cukup berat. Sarana umum lainnya yang rusak yakni jalan lingkungan yang mengalami kerusakan berat.

Untuk membantu para warga korban bencana ungkap Eka, pemkab telah menyalurkan bantuan logistik. Bantuan yang disalurkan antara lain mi instan, minyak goreng, beras, family kit, selimut, tikar, sarden, gula pasir, dan susu kental manis.K

Selain di Desa Bantarkalong, Warungkiara bencana pergerakan tanah juga sebelumnya terjadi di Kampung Sinarjaya RT 04 RW 01, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok pada awal Januari 2017 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement