Rabu 08 Feb 2017 20:02 WIB

Syahbandar Indramayu Ingatkan Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Cuaca buruk.     (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Cuaca buruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Syahbandar) Indramayu mengingatkan potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Kondisi ini bisa membahayakan kapal dan para awaknya. 

“Cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi sejak Jumat minggu lalu diperkirakan akan terjadi hingga Jumat (10/2) mendatang,’’ kata Petugas Kesyahbandaran Syahbandar Indramayu A Syawal Saputra, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/2).

Syahbandar Indramayu sudah memberikan imbauan kewaspadaan kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi itu melalui surat bernomor UM.003/2/19/UPP-IM-2017 tertanggal 8 Februari 2017. Surat tersebut mengacu pada Maklumat Pelayaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 13/II/DN-17 perihal berita cuaca ekstrem dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5–4 meter di perairan Laut Cina Selatan, Laut Cina Selatan bagian utara, dan Samudra Hindia Timur Australia. Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak sampai pantai utara Pulau Jawa.

Menurut Syawal, Syahbandar Indramayu menyosialisasikan kondisi tersebut kepada para pemilik kapal, nakhoda, nelayan, serta agen pelayaran. Termasuk juga kepada para pengelola wisata pantai. Ada beberapa imbauan bagi mereka. Misalnya, untuk nakhoda kapal diminta memantau kondisi cuaca setiap enam jam sekali dan berhati-hati setiap melakukan pergerakan dan penyandaran kapal. 

Selain itu, kapal yang tinggi lambung timbulnya kurang dari tiga meter diimbau tidak berlayar di perairan dengan ketinggian gelombang berkisar empat sampai enam meter. “Jangan memaksakan atau melakukan pelayaran apabila kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi,’’ kata Syawal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement