Rabu 08 Feb 2017 19:48 WIB

Koin Rp 1.000 Bersarang di Perut Bocah Sukabumi Selama 4 Tahun

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Uang koin Rp 1.000
Foto: Google
Uang koin Rp 1.000

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebuah koin Rp 1.000 masuk ke dalam perut anak perempuan asal Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Ironisnya, koin tersebut sudah berada di dalam tubuhnya selama empat tahun terakhir.

Informasi yang diperoleh menyebutkan anak tersebut adalah Danianis (13 tahun), anak pasangan Nurlaelah dan Marlis, warga Kampung Bebera RT 02 RW 04, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Terungkapnya Danianis menelan koin Rp 1.000 setelah ia mengeluh sakit perut dan mual-mual dalam seminggu terakhir.

"Putri saya awalnya mengeluh sakit perut pada saat mondok di pesantren yang berada di Cigombong, Bogor," ujar ibu kandung Danianis, Nurlaelah (36), kepada wartawan pada saat menunggu pemeriksaan di RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi Rabu (8/2).

Selepas itu pengurus pondok memeriksakan Danianis ke dokter. Hasilnya Nurlaelah mengatakan, ditemukan koin di dalam perut anaknya tersebut. Akibatnya, Danianis langsung diantar pulang dari pondok ke rumahnya di Sukabumi.

Nurlaelah mengungkapkan, keluarga akhirnya berusaha memastikan kembali kondisi Danianis dengan melakukan rontgen di Rumah Sakit Bhakti Medicare, Jalan Siliwangi Kecamatan Cicurug pada Rabu. Hasil rontgen itu, kata dia, memperlihatkan adanya koin di bagian perut anaknya.

Menurut Nurlaelah, dari pengakuan anaknya, koin tersebut tertelan secara tidak sengaja pada saat dia kelas empat sekolah dasar di Padang, Sumatra Barat. "Namun, anak itu tidak pernajh bercerita bahwa menelan koin," kata dia.

Diduga, kata Nurlaelah, anaknya itu menganggap koin tersebut bisa keluar ketika buang air besar. Selain itu, kata dia, anaknya tersebut kemungkinan khawatir dimarahi oleh orang tuanya. Salah seorang kerabat lainnya, Hj Asiah (65), menambahkan, Danianis dirujuk dari RS Bhakti Medicare ke RSUD Syamsudin. "Harapannya, Danianis bisa segera dioperasi untuk mengeluarkan koin Rp 1.000 itu," ujar dia.

Asiah menerangkan, keluarga berharap Danianis bisa kembali sehat dan bersekolah seperti biasa. Menurut dia, proses pengurusan untuk dirujuk ke RSUD Syamsudin mendapatkan bantuan dari aparat desa setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement