Rabu 08 Feb 2017 18:45 WIB

Agus Beri Semangat untuk Relawan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahim dengan para relawan dan simpatisan pendukungnya di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (8/2).
Foto: ist
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahim dengan para relawan dan simpatisan pendukungnya di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Calon Gubernur DKI nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahim dengan para relawan dan simpatisan pendukungnya di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (8/2). Sekitar 12 ribu relawan ikut hadir dalam silaturahim kali kedua tersebut, setelah sebelumnya digelar di tempat yang sama pada Ahad (5/2). 

Para pendukung yang hadir, antara lain berasal dari kelompok Relawan Paguyuban Rakyat Tanggung Republik Wibawa (RTRW), Laskar Masyarakat Kreatif (LMK), dan Barisan Relawan Agus-Sylvi. Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono hadir mendampingi putra sulungnya yang berpasangan dengan Sylviana Murni itu.

AHY mengatakan, kedua pertemuan  itu digelarnya untuk membakar semangat relawan menjelang masa pencoblosan. "Hari ini saya gunakan untuk membakar semangat kita semua, untuk memenangkan Agus-Sylvi menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Saya tidak menggunakan kesempatan yang baik ini untuk memaparkan visi-misi karena semua sudah tuntas," ujarnya.

Menurut Agus, Jakarta membutuhkan kepemimpinan yang baru. Jakarta, sambung dia, membutuhkan pemimpin manusiawi, yang tak hanya menggunakan akal sehat, tapi juga hati nurani. Pemimpin baru nantinya tidak hanya membangun segala sesuatu yang bersifat fisik, namun juga jiwa dan hati warganya. “Kita butuh pemimpin yang bisa mencintai rakyat apa adanya," kata Agus penuh semangat.

Agus menyatakan, sosok pemimpin Ibu kota yang dibutuhkan rakyat adalah yang tidak berjarak dengan masyarakat. Agus mengaku, akan mengayomi dan tidak akan mempermalukan masyarakatnya di depan umum, jika kelak menjadi pemimpin Jakarta. "Pemimpin yang kita butuhkan yang tidak berjarak dengan rakyatnya, yang dia merasa nyaman di tengah warga, bukan yang mengancam dan mempermalukan warganya sendiri. Bukan itu. Kita butuh yang mengayomi dan menggunakan hati karena dia tahu warganya masih sulit," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement