Rabu 08 Feb 2017 14:22 WIB

Luhut: Media Pilar Penting Persatuan di Indonesia

Rep: Wahyusuryana/ Red: Indira Rezkisari
Garin Nugroho, Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan, moderator, Cendekiawan Muda Yudi Latif dan Budayawan Sujiwo Tejo di Konvensi Nasional Media Massa, Baileo Siwalima, Ambon, Rabu (8/2).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Garin Nugroho, Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan, moderator, Cendekiawan Muda Yudi Latif dan Budayawan Sujiwo Tejo di Konvensi Nasional Media Massa, Baileo Siwalima, Ambon, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan peran penting media. Ia menegaskan, media memiliki peran mempersatukan Indonesia selayaknya TNI.

"TNI memang pilar kuat bangsa, tapi media tidak kalah penting untuk jadi pilar persatuan di Indonesia," kata Luhut di Konvensi Nasional Media Massa, Rabu (8/2).

Ia menerangkan, jika media tidak mau memainkan peran untuk menjadi pilar persatuan di Indonesia, bukan tidak mungkin bangsa ini akan hancur. Luhut menekankan, pers harus bisa memberi hawa yang baik kepada masyarakat, sehingga bisa melawan berita bohong.

Luhut berharap, pers hari ini mampu membawa hawa baru yang bisa membuat Indonesia semakin hari menjadi lebih baik lagi. Ia pun meyakini pers-pers Indonesia masih begitu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi sekalipun ada kritik jangan dilakukan dengan buruk.

"Kritiklah secara konstruktif yang membuat kita merasa nyaman," ujar Luhut.

Selain itu, ia meminta media berperan memberi kesadaran masyarakat tentang sampah dan plastik debris. Menurut Luhut, penelitian-penelitian yang telah dilakukan Harvad pun sudah menemukan pembiaran atas masalah itu sangat bisa megganggu genetik manusia.

"Ini manyangkut masa depan anak dan cucu, pariwisata kita bisa habis dan nama kita bisa habis jika tidak diperhatikan" kata Luhut menutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement