Selasa 07 Feb 2017 10:01 WIB

Puluhan Bencana Terjang Sukabumi Selama Januari

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Warga menyaksikan jalan yang putus akibat longsor di Jalan Samsi, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/12).
Foto: Antara/Budiyanto
Warga menyaksikan jalan yang putus akibat longsor di Jalan Samsi, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepanjang Januari 2017 lalu, puluhan bencana alam menerjang Kabupaten Sukabumi. Bencana tersebut berlanjut hingga pekan pertama di Februari.

Data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada Januari 2017 lalu bencana alam yang menerjang Sukabumi tercatat sebanyak 36 kasus. Diantaranya bencana longsor sebanyak 13 kasus, kebakaran sembilan kasus, angin kencang enam kasus, dan banjir satu kasus.

"Pada Februari bencana juga banyak terjadi," terang Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana Selasa (7/2).

Contohnya pada Sabtu (4/2) terjadi sebanyak lima kasus bencana alam. Bencana tersebut antara lain longsor yang menimpa rumah di Kampung Cibulih, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong dan saluran irigasi yang jebol di Kampung Marinjung, Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok.

Selanjutnya longsor di Kampung Kalengan, Desa Gunung Sumbing, Kecamatan Surade yang menimpa dua unit rumah. Bencana longsor di Kampung Ciloak, Desa Cihaur, Kecamatan Ciemas dan bencana pergerakan tanah di Desa Bantar Kalong Kecamatan Warungkiara.

"Khusus bencana pergerakan tanah menyebabkan lima unit rumah rusak dan satu bangunan madrasah rusak berat," terang Yana.

Terbaru kata dia, bencana angin kencang yang melanda Palabuhanratu pada Senin (6/2). Peristiwa itu menyebabkan GOR tinju mengalami kerusakan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, BPBD meminta warga mewaspadai potensi bencana di tengah tingginya intensitas hujan. Terlebih, sebagian besar wilayah Sukabumi termasuk ke dalam daerah rawan bencana terutama longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement