REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan membenahi semua program pelayanan masyarakat setelah kembali dari masa cuti kampanye.
"Begitu masuk, benahi. Saya yakin semua program jalan kalau pelayannya itu punya hasrat melayani. Makanya nanti indikator PNS jelas, jadi angka kaya rapot," kata Ahok saat kampanye blusukan di Karang Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/2).
Rencananya, pada hari pertama masuk sebagai Gubernur DKI, Senin (13/2), pejawat itu akan langsung memimpin rapat pimpinan (rapim) untuk menakar serta menilai kinerja anak buahnya saat ditinggal cuti oleh dirinya. Nantinya, bila ditemukan adanya PNS yang memiliki nilai buruk, Ahok mengaku tak takut untuk memecat pegawainya.
"Rapim (kegiatan hari pertama kembali jadi Gubernur DKI). Begitu masuk, kita lihat angka indikator jelas supaya yang malas diturunkan. Supaya yang rajin ada kesempatan bisa naik. Angkatan 2010 akhir tahun golongan naik, makanya kalau yang malas-malas nggak diberhentikan kasihan yang muda-muda nggak bisa isi," tutur Ahok.
Perombakan tersebut, lanjut Ahok, akan dilakukan setelah adanya evaluasi selama enam bulan. Bagi para PNS yang sudah terpilih akan diperketat penilaiannya. "Ini kaya rapot saja. Jadi jangan bilang saya bikin stres," ucapnya.
Adapun, stres yang dimaksud adalah rasa khawatir yang dimiliki para PNS yang malas bekerja. Karena, menurut Ahok, bila PNS rajin, maka tidak akan stres dengan aturan yang dirancang oleh Mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Birokrasi yang rajin nggak stres, yang stres itu yang males. Justru saya mengadilkan administrasi. Jadi kalau yang nggak lulus harus ganti pemain," tuntasnya.