Sabtu 04 Feb 2017 20:19 WIB

Slank: Ahok dan Djarot Hidupnya Sederhana

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Angga Indrawan
Aksi group band Slank saat berlangsungnya Konser Gue 2 di lapangan Ex Driving Range, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Aksi group band Slank saat berlangsungnya Konser Gue 2 di lapangan Ex Driving Range, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Slank menyapa ribuan penonton "Konser Gue 2" di Lapangan Ex-Driving Range Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2) sore. Grup musik beranggotakan Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka, dan Abdee itu membawakan lagu-lagu khas mereka yang sarat kritik sosial.

Begitu hadir di panggung, Slank menggebrak dengan lagu dari album baru mereka, berjudul "Pala Lo Peyang". Lagu tersebut mengkritik orang-orang yang sering menyebarkan hoax di media sosial. Dalam konser dukungan kepada calon pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta Ahok-Djarot tersebut, Slank memainkan total 10 lagu.

"Tahu caranya melawan korupsi? Dengan hidup sederhana. Kenapa Slank dorong Ahok-Djarot, karena beliau hidup sederhana," ujar Bimbim, drummer Slank, sebelum memainkan lagu "Seperti Para Koruptor".

Total terdapat 10 lagu yang dibawakan Slank, termasuk lagu baru berjudul "Gue 2" yang khusus disiapkan untuk acara tersebut. Sebagian lagu dibawakan dengan berkolaborasi bersama seniman lain yakni Gita Gutawa, Lala Karmela, Steven Jam, Butet Kartaredjasa, Happy Salma, dan beberapa lainnya.

Lagu-lagu  yang mereka bawakan membuat Slankers, panggilan untuk para penggemar setia Slank, ikut bernyanyi lantang. Seluruh penonton pun terbawa menyanyikan "Generasi Biru", "Mars Slankers", "Terlalu Manis", "Pandangan Pertama", "Lo Harus Grak", hingga "Virus".

Meski menyuarakan dukungan untuk kandidat pemimpin tertentu, Bimbim mengingatkan seluruh Slankers dan warga Jakarta untuk menghormati demokrasi. Menurut ia, berbeda pilihan tak jadi soal karena itu merupakan hak setiap orang.

"Tetap sebarkan virus perdamaian," ujar Bimbim yang mengenakan kaus putih bertuliskan "Jakarta is Slank" serta kemeja yang menerakan kata-kata "Anti Feodalisme Warisan Kompeni".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement