REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Jumlah keluarga sangat miskin (KSM) penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Indramayu pada tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Warga miskin yang semula tak masuk dalam daftar penerima program itupun berharap tahun ini bisa menerimanya.
Kasi Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Atin Anifah menjelaskan, semula, jumlah penerima manfaat PKH mencapai 37.658 KSM. Namun, saat ini ada penambahan jumlah penerima berdasarkan hasil verifikasi pada akhir Desember 2016 lalu. "Jadi total penerima manfaat PKH saat ini ada 52.981 KSM," terang Atin, Jumat (3/2).
PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada KSM dengan sejumlah kriteria. Diantaranya, memiliki ibu hamil/nifas/anak balita, memiliki anak usia SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun), anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (Usia 12-15), anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar, penyandang disabilitas berat serta lansia berumur 70 tahun keatas.
Atin menyatakan, pencairan dana PKH yang semula dilakukan secara manual, kini melalui perbankan, yakni BNI. Para penerima program PKH akan memperoleh kartu merah putih untuk mencairkan dana bantuan tersebut. "Untuk pencairannya setiap tiga bulan sekali," terang Atin.
Namun, Atin mengakui, pencairan pada November – Desember 2016 memang mengalami keterlambatan. Dana tersebut, rencananya baru akan cair pada 11 Februari 2017 mendatang.
Atin menyatakan, keterlambatan pencairan dana PKH itu disebabkan adanya pergantian sistem. Diantaranya pergantian sistem pembayaran yang semula secara manual, kini melalui perbankan.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Tetty Suparti menjelaskan, penambahan jumlah warga penerima bantuan PKH bukan berarti menunjukkan adanya penambahan jumlah warga miskin di Kabupaten Indramayu. "Penambahan jumlah penerima PKH itu karena adanya terobosan dari Kemensos. Data itupun telah melalui proses verifikasi," tutur Tetty.
Sementara itu, salah seorang warga di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Saryem, berharap bisa memperoleh bantuan PKH. Pasalnya, dia memiliki tiga orang anak yang masih sekolah tingkat SMA, SMP dan SD, serta dua anak balita.
Saryem menyatakan, selama ini, keluarganya hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya yang berjualan mainan anak-anak. Dia pun berusaha membantu dengan berjualan jajanan anak. "Bantuan (PKH) itu sangat saya butuhkan," tandas Saryem. N lilis