REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Seorang perempuan berinisial S (24), mengaku tidak tahu bahwa yang menikahinya adalah perempuan yang menyamar sebagai laki-laki. Perempuan warga Sei Kenangan, Sei Tualang Raso, Tanjung Balai, Sumatra Utara, ini mengaku tak pernah curiga kepada pasangannya, F (24).
Kedok F akhirnya terbuka setelah ketahuan membuang bayi yang baru dilahirkannya, Kamis (2/2) kemarin. Kepada wartawan, S mengaku tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa yang menikahinya juga merupakan seorang perempuan.
"Aku percaya-percaya saja. Karena sebelum sama aku kan dia mengaku sudah pernah nikah sama istrinya. Dari situ aku percaya saja," kata S, Jumat (3/2).
S bertemu dengan F saat bekerja di Malaysia. Saat itu, F mengaku sebagai duda beranak satu sementara status S saat itu janda. Keduanya lalu menikah siri di Tanjung Balai pada 30 November 2016. Tiga hari setelah menikah, F pun kembali ke Malaysia dan meninggalkan putranya, R (5), bersama S di Tanjung Balai. Dia kembali bekerja selama sebulan di negara tetangga itu.
"Sebulan itu sama sekali tidak ada jumpa," ujar S.
Selama pernikahan, S mengaku tidak pernah berhubungan intim dengan F. Bahkan, dia mengaku 'suaminya' itu tidak pernah membuka pakaian di depannya. Penyamaran F akhirnya dia ketahui setelah mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai adik kandung F di Pasaman Barat, Sumbar. Telepon itu dia terima sekitar lima hari lalu.
"Dia cuma tahu statusnya tapi tidak ada bahas soal kehamilan," kata S.
Warga sekitar pun akhirnya mengetahui kedok F sebagai perempuan setelah dia ketahuan membuang bayinya, Kamis (2/2) kemarin. Saksi mata melihat dia membuang sesuatu yang ternyata bayi yang baru dilahirkannya di tempat mandi di belakang rumah warga.
Temuan ini sontak membuat warga heboh. Pasalnya, F selama ini mengaku sebagai laki-laki dan "menikahi" seorang perempuan warga setempat, yaitu S. Kasus tersebut kini masih ditangani oleh Polres Tanjung Balai.