Jumat 03 Feb 2017 05:15 WIB

Masyarakat Diimbau Waspadai Penyakit Pancaroba

Kemarau ekstrem (ilustrasi).
Foto: cctv america
Kemarau ekstrem (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah, mengimbau masyarakat mewaspadai masa transisi peralihan musim (pancaroba) dengan memerhatikan daya tahan tubuh, serta kesehatan lingkungan agar terhindar dari penyakit yang umumnya terjadi pada masa transisi tersebut.

"Yang perlu diwaspadai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, serta penyakit yang berkaitan dengan daya tahan tubuh, dan penyakit pencernaan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/2).

Ia mengatakan, masa transisi peralihan musim sangat mempengaruhi daya tahan tubuh. Karena cuaca sulit diprediksi, dan sering berganti-ganti secara tidak beraturan. Kadang siang hari panas terik, lalu tiba-tiba hujan lebat.

Hujan yang turun secara sepenggal-sepenggal berpotensi menimbulkan genangan, baik di selokan, maupun di wadah-wadah penampungan air yang dibiarkan dibuang begitu saja di tempat-tempat yang tidak terawat kebersihannya.

"Kalau musim hujan, air mengalir secara berkelanjutan, dan kalaupun ada jentik nyamuk akan terbawa hanyut arus air yang turun, berbeda kalau di pancaroba, kadang panas, kadang hujan, berpotensi jenting mengendap di genangan," katanya.

Demikian pula dengan penyakit pencernaan yang bisa disebabkan oleh makanan yang tidak diolah dengan baik, karena pengaruh cuaca yang berpengaruh pada kualitas air. Air yang digunakan untuk mencuci piring, atau membersihkan bahan makanan kurang bersih dapat menimbulkan penyakit yang menyerang organ dalam perut seperti typus dan diare.

"Biasanya penyakit yang banyak menyerah saat pancaroba adalah ISPA (inspeksi saluran pernafasan akut), karena berubah-berubah cuaca, dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang," katanya.

Agar terhindar dari penyakit tersebut, lanjut Rubaeah, masyarakat perlu melakukan pencegah dengan menjaga kebersihan lingkungan, merawat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari, mengkonsumsi vitamin, tidak bergadang dan menghindari rokok serta minuman beralkohol.

"Untuk mencegah DBD perlu dirutinkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), mencegah adanya jenting nyamuk di lingkungan masing-masing," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dedy Sucahyono menyebutkan, peralihan musim kemarau dan musim hujan atau pancaroba diperkirakan terjadi pada bulan Maret, April dan Mei. "Saat ini wilayah Jawa Barat termasuk Bogor memasukin puncak musim hujan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement