REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kabupaten Sukabumi menetapkan status siaga darurat bencana longsor dan banjir hingga Maret 2017. Kebijakan tersebut untuk menghadapi puncak musim hujan yang berpotensi menyebabkan bencana alam baik longsor maupun banjir bandang.
"Siaga darurat banjir dan longsor ditetapkan hingga Maret mendatang," terang Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada Republika Kamis (2/2). Status tersebut untuk mempercepat penanganan ketika terjadi bencana di lapangan.
Menurut Eka, pada awal Februari 2017 ini intensitas hujan yang mengguyur Sukabumi cukup tinggi. Fenomena ini lanjut dia harus disikapi warga dengan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana. Terlebih, sebagian wilayah Sukabumi termasuk ke dalam kawaan rawan bencana longsor dan banjir.
Kasus bencana terakhir yang terjadi yakni melanda sarana jembatan yang ambruk di Kecamatan Parungkuda pada 24 Januari lalu. Bencana tersebut menyebabkan aktivitas warga terhambat khususnya yang menuju ke Kecamatan Ciambar.
Namun kata Eka, BPBD tengah membangun jembatan darurat bagi warga. Sementara proses pembangunan jembatan permanen akan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sukabumi.
Selain Kabupaten Sukabumi, warga Kota Sukabumi diminta mewaspadai potensi bencana alam baik banjir maupun longsor. Pasalnya, dalam beberapa hai terakhir ini intensitas hujan di wilayah tersebut cukup tinggi.
"Informasi dari BMKG ( Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofikasi) menyebutkan intensitas hujan memang meningkat di Februari, "ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami. Faktanya lanjut dia memang pada awal Februari ini intensitas hujan berlangsung mulai pagi, sore hingga malam hari.
Kondisi tersebut lanjut Zulkarnain berpotensi menyebabkan bencana alam terutama banjir bandang maupun longsor. Terutama menimpa daerah di sekitar bantaran sungai yang aliran air nya meluap.
Oleh karena itu ujar Zulkarnain, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar mewaspadai bencana tersebut. Sehingga ketika terjadi bencana maka warga bisa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Zulkarnain menuturkan, BPBD juga telah meminta aparat di lapangan untuk siaga menghadapi bencana. Upaya tersebut untuk mempercepat penanganan ketika terjadi bencana.
Ditambahkan Zulkarnain, pada Januari 2017 lalu sejumlah bencana juga menerjang Kota Sukabumi. Data yang tercatat menunjukkan ada belasan bencana yang terjadi yang didominasi bencana longsor di sekitar aliran sungai.