REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Mataram mengeluhkan nihilnya anggaran untuk tahun ini. Hal itu memungkinkan beberapa agenda promosi wisata terancam batal dilaksanakan.
"2017, dana untuk BPPD Kota (Mataram) enggak ada. Bisa dikatakan mati suri," ujar Sekretaris BPPD Kota Mataram Yudhi Mukhlis di Warung Asita, Mataram, Kamis (2/1).
Padahal, kata Yudhi, sejumlah program kepariwisataan sudah disiapkan digelar. Salah satunya, pelatihan SDM di bidang pramuwisata seperti pelatihan pramusaji tahap kedua. "Kita mengajukan Rp 1,9 miliar sama dengan tahun lalu, tapi belum ada," lanjutnya.
Anggaran BPPD Kota Mataram untuk tahun lalu yang juga diajukan senilai Rp 1,9 miliar, hanya terealisasi sebesar Rp 200 juta. Hal ini, ia katakan, menghambat kinerja BPPD Kota Mataram dalam peningkatan promosi wisata di Kota Mataram. Ia mengatakan, sejumlah upaya sudah ditempuh seperti menemui DPRD Kota Mataram, namun belum ada tanggapan berarti.
Baca juga: Lombok-Sumbawa Great Sale Resmi Digelar
Selain itu, sejumlah program promosi wisata Kota Mataram juga terancam gagal seperti festival kopi nusantara yang rencana dihelat Agustus mendatang. "Kita menginginkan kopi Lombok lebih dikenal," ungkapnya.
Selanjutnya, Festival Mataram juga terancam batal lantaran DPRD Kota Mataram menginginkan untuk ditiadakan dengan alasan terkesan hanya membuang anggaran. Kendati begitu, lanjut Yudhi, ajang Mataram Great Sale 2017 diyakini tetap berlangsung mengingat alokasi anggaran dibebankan kepada Dinas Pariwisata Kota Mataram.
Dia menyayangkan nihilnya alokasi anggaran kepada BPPD Kota Mataram. Padahal, Mataram sebagai Ibu Kota NTB menjadi pusat wisata MICE untuk destinasi wisata Lombok.