Kamis 02 Feb 2017 10:58 WIB

BPDB Bojonegoro Waspadai Banjir Bengawan Solo

Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)
Foto: netizen
Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman banjir Bengawan Solo yang dikhawatirkan melanda daerah setempat disebabkan pengaruh banjir di hulu, Ngawi, juga Jurug, Solo, Jawa Tengah.

"Kami perkirakan air banjir Bengawan Solo di hulu sampai di Bojonegoro dua hari lagi, dengan status masuk siaga II (kuning)," kata Kepala BPBD Bojonegoro AndiK Sudjarwo, Kamis (2/2).

Sesuai data yang diterima, katanya, ketinggian air pada papan duga di Jurug, Solo, Jawa Tengah, dan Sungai Sekayu di Ponorogo yang airnya masuk Bengawan Solo masuk siaga III/merah, pukul 07.00 WIB.

Ia memperkirakan air banjir di hulu itu akan masuk daerahnya dua hari lagi dengan ketinggian bisa mencapai 14,00 meter (siaga II/kuning), bahkan bisa lebih dari itu kalau ada tambahan hujan. "Kalau dalam dua hari ini terjadi hujan deras di hulu dan lokal maka kenaikan air Bengawan Solo bisa lebih dari 14,00 meter," ucapnya menegaskan.

Oleh karena itu, ia menginstruksikan seluruh camat yang daerahnya dilalui Bengawan Solo untuk segera menginformasikan kepada masyarakat terkait kenaikan signifikan air Bengawan Solo.

Selain itu, lanjut dia, juga mempersiapkan lokasi pengungsian dan dapur komunitas dan melakukan inventaris kerusakan yang ditimbulkan dampak banjir, mulai tanggul, pintu air juga lainnya. "Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo," ucapnya menegaskan.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, naik mencapai 7,40 meter (siaga II/kuning), pukul 09.00 WIB. "Hujan di Ngawi merata sehari lalu merata. Arus aliran air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, melambat," jelas dia.

Berdasarkan data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air pada papan duga Bengawan Solo di Bojonegoro merangkak naik dalam waktu bersamaan mencapai 11,87 meter.

Di hilirnya, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 6,99 meter, 5,06 meter (siaga II), 3,82 meter (siaga I) dan 1,72 meter (siaga I). "Air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan naik dalam beberapa hari ini," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement