Kamis 02 Feb 2017 09:32 WIB

9.500 Peserta BPJS Kesehatan Malang Derita Penyakit Kronis

Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJS) Kesehatan Kantor Cabang Malang mendeteksi sekitar 9.500 peserta di wilayah itu menderita empat jenis penyakit kronis. Penyakit itu adalah diabetes melitus (DM), hipertensi, jantung koroner dan gagal ginjal.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang Hendry Wahjuni di Malang, Kamis (2/2) mengatakan empat penyakit tersebut menjadi 10 besar penyakit tertinggi di Indonesia, termasuk di Malang raya. Hipertensi menduduki posisi pertama atau kedua, sedangkan jantung koroner berada di posisi ketiga terbanyak.

"Klaim obat dan perawatan rujukan empat penyakit kronis di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama di wilayah kerja BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang sekitar Rp 700 juta hingga 800 juta per bulan atau sekitar Rp 9 miliar per tahun," katanya.

Jumlah klaim sebesar itu, Hendry mengatakan, belum termasuk klaim dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Biaya pengobatan untuk penyakit kronis memang mahal. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan mencari terobosan baru untuk melakukan tindakan preventif.

Terobosan tersebut, lanjutnya, di antaranya adalah menggunakan aplikasi mobile skrining yang diluncurkan serentak di seluruh Indonesia, Rabu (1/2). Aplikasi ini bisa dipakai di telepon seluler (ponsel) berbasis sistem (OS) android. Aplikasinya bisa diunduh secara gratis di play store.

Aplikasi ini juga membantu pengecekan secara dini status risiko seseorang terhadap empat jenis penyakit tersebut. "Harapan kami, seluruh peserta BPJS Kesehatan bisa mengunduh aplikasi tersebut guna mengecek status risiko yang bersangkutan terhadap empat jenis penyakit itu," ujarnya.

Dalam aplikasi tersebut, para pengunduh harus menjawab 47 pertanyaan. "Jadi peserta BPJS Kesehatan tidak perlu tes ke laboratorium, cukup mengunduh aplikasi ini dan menjawab 47 pertanyaan yang ada di dalamnya," urainya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement