Rabu 01 Feb 2017 19:06 WIB

Jalur Pantura Mulai Ditambal Sulam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengecat trotoar di Jalur Pantura Kawasan Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/6).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas mengecat trotoar di Jalur Pantura Kawasan Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jalan berlubang di jalur pantura Indramayu – Cirebon mulai dilakukan tambal sulam. Diharapkan hal itu bisa mengurangi risiko bahaya kecelakaan yang mengancam para pengguna kendaraan.

 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (1/2) siang, tambal sulam jalan berlubang dilakukan di ruas jalan Kecamatan Lohbener pada lajur arah Cirebon menuju Jakarta. Di lokasi tersebut, terdapat lubang-lubang dengan diameter dan kedalaman yang bervariasi. Lubang-lubang itu ditutup dengan aspal dan diratakan dengan menggunakan tendem roller.

 

"Ini sebagai bentuk kepedulian kami," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenpupera untuk wilayah kerja Lohbener-Indramayu- Karangampel-Cirebon-Losari dan Cirebon-Kuningan-Ciamis, Muhammad Nurul, saat ditemui di sela pengerjaan tambal sulam jalan di jalur pantura Indramayu, Rabu (1/2).

 

Nurul mengatakan, pengerjaan perbaikan jalan nasional saat ini menggunakan sistem long segment. Karenanya, pengerjaan jalan diserahkan kepada kontraktor. Menurut Nurul, penandatanganan kontrak dengan kontraktor akan dilakukan para pertengahan Februari 2017. Akibatnya, saat kontrak belum ditandatangani, maka pengerjaan perbaikan jalan belum bisa dilakukan.

 

"Karena belum kontrak, ya siapa yang menangani. Kita tidak punya peluru untuk menyuruh karena tidak ada kontrak," kata Nurul.

 

Namun, dengan kondisi jalan berlubang di jalur pantura, Nurul menyatakan pihaknya melakukan perbaikan tambal sulam. Perbaikan itu dilakukan sementara waktu sambil menunggu kontrak ditandatangani pada pertengahan Februari 2017 mendatang.

 

Saat kontrak ditandatangani, lanjut Nurul, maka pengerjaan perbaikan jalan oleh kontraktor akan langsung jalan. Kontraktor pun akan melanjutkan pengerjaan yang saat ini mereka lakukan.

 

Pengerjaan jalan oleh kontraktor itu akan berbeda-beda tergantung tingkat kerusakan dan kondisi jalan. Selain tambal sulam, adapula pengerjaan pelapisan ulang, khusus untuk jalan yang mengalami kerusakan parah. Di wilayah kerja Lohbener-Indramayu- Karangampel-Cirebon-Losari dan Cirebon-Kuningan-Ciamis, ada sekitar 20 kilometer yang akan dilakukan pelapisan ulang.

 

Nurul menyebutkan, dari wilayah kerjanya yang mencapai panjang 190 kilometer, kondisi jalan berlubang yang paling parah ada di daerah Panawangan, yakni antara Cikijing – Ciamis. Pihaknya pun telah melakukan penanganan untuk mengurangi kerusakan tersebut.

 

Selain jalan berlubang, dari 190 kilometer itu juga ada jalan yang mengalami patahan. Yakni di daerah antara Cikijing sampai Ciamis. Ruas jalan itupun telah masuk paket penanganan pada tahun ini.

 

PPK Kemenpupera wilayah Pamanukan-Lohbener-Palimanan, Hendriastomo, mengatakan hal serupa. Pihaknya pun saat ini melakukan perbaikan tambal sulam sambil menunggu perbaikan yang akan dilakukan kontraktor. "Kami prioritaskan titik-titik yang urgent dan rawan kecelakaan," terang Hendriastomo.

 

Dari 103 kilometer ruas jalan di wilayah Pamanukan-Lohbener-Palimanan, terdapat sedikitnya 800 lubang jalan. Kondisi jalan berlubang itu di antaranya terletak di Kebon Nanas, Kandanghaur dan Susukan. "Harapan kami, kegiatan (tambal sulam) ini bisa mengurangi jalan yang rusak," terang Hendriastomo.

 

Hendriastomo mengungkapkan, pihaknya memprioritaskan titik-titik yang dinilai paling rawan kecelakaan. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Asep, mengaku mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemenpupera tersebut. Diharapkan, hal itu bisa mengurangi risiko kecelakaan pada pengguna kendaraan. "Kami pun melakukan pemasangan rambu-rambu di jalan rusak agar para pengemudi berhati-hati," katanya.

 

Sebelumnya, Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki menyebutkan, sepanjang 2016 hingga awal 2017, ada sekitar 21 kejadian kecelakaan akibat jalan berlubang di jalur pantura Indramayu. Dari kejadian itu, ada sekitar tujuh kecelakaan yang korbannya meninggal seketika di lokasi kejadian. "Kondisi jalan yang berlubang sangat membahayakan pengguna kendaraan," tandas Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement