Rabu 01 Feb 2017 18:06 WIB

BPJS Bantah Mobile Screening Bertujuan Tekan Klaim

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
BPJS
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
BPJS

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- BPJS Kesehatan hari ini (1/2) meluncurkan fitur layanan mobile screening untuk memeriksa potensi risiko kesehatan peserta BPJS Kesehatan. Peluncuran ini dilakukan secara nasional tak terkecuali di Kota Malang.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang Hendry Wahjuni mengungkapkan saat ini dari 1,7 juta peserta BPJS Kesehatan se-Malang Raya 1.800 di antaranya harus rutin mencuci darah karena mengidap gagal ginjal. "Harapannya lewat mobile screening ini kondisi kesehatan peserta bisa diketahui sebelum semakin parah," jelasnya pada Rabu (1/2) di Malang.

BPJS Malang Raya terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Hingga saat ini terdapat 9.500 peserta yang terdiagnosa penyakit kronis dan mengikuti kegiatan prolanis atau rujuk balik di fasilitas kesehatan primer.

Sepanjang 2016, BPJS Kesehatan Malang telah menyalurkan klaim klaim peserta untuk penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sekitar Rp 9 miliar. Untuk premi yang terkumpul, kata Hendry, ia mengaku tak ingat.

Meski demikian Hendry menampik diluncurkannya layanan ini bukan untuk menekan klaim kesehatan BPJS Kesehatan yang kian membengkak. "Ini bukan untuk menekan klaim tapi supaya masyarakat sehat," ujarnya.

Terdapat lima penyakit kronis yang bisa dideteksi lewat mobile screening. Kelima penyakit ini meliputi diabetes mellitus, hipertensi, stroke, ginjal kronik, dan jantung koroner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement