Selasa 31 Jan 2017 16:27 WIB

Mendikbud: Ketidaksiapan UNBK Jadi Evaluasi Pemerintah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah siswa melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 30, Jakarta Utara, Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengungkap pihaknya tidak akan memaksakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk semua sekolah pada 2017. Menurutnya, pelaksanaan UNBK hanya bagi sekolah yang siap dan memiliki peralatan memadai untuk menerapkan UNBK.

Sisanya kata dia, jika UNBK tidak dapat dilaksanakan, maka pelaksanaan UN di sekolah-sekolah seperti UN sebelumnya berbasis kertas. "UNBK memang tidak dipaksakan, itu sifatnya pilihan, dan kalau tidak siap pun yang jangan dipaksakan," kata Muhadjir dalam Rapat Kerja dengan Komite III DPD RI di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (31/1).

Hal itu disampaikan Muhadjir setelah mendapat sejumlah pertanyaan anggota Komite DPD RI dalam raker tersebut, terkait banyaknya sekolah di daerah yang belum siap UNBK. Bahkan kata sejumlah anggota, ada sejumlah sekolah, yang mengajukan diri bergabung dengan sekolah yang sudah UNBK demi bisa melaksanakan UNBK.

Menurut Muhadjir, pelaksanaan UNBK juga untuk melihat kemampuan dan infrastruktur sekolah. Dimana Pemerintah bisa melihat daerah dan sekolah yang belum memiliki peralatan dan jaringan yang memadai. "Justru ketidaksiapan ini untuk program berikutnya, siap dan nggak siap ini jadi dasar membenahi, kita tahu sekolah yang nggak punya komputer. Sehingga kita bisa tingkatkan," kata Muhadjir.

Selain itu, ke depan juga pihaknya bisa berkoordinasi dengan Kementerian maupun lembaga terkait mengenai kekurangan dalam pelaksanaan UNBK. Mulai dari ketersediaan listrik maupun jaringan di daerah-daerah. "Jadi akan dikonsultasikan dgn Kementerian ESDM, tidak bisa langsung dipenuhi tapi kan, tapi KemenESDM konsern untuk bantu, Kominfo juga, untuk wilayah yang belum ada jaringannya secara bertahap," kata dia.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan persiapan guna pelaksanaan UNBK tahun ini. Termasuk menyediakan 70ribu unit komputer kepada sekolah-sekolah yang belum memiliki peralatan memadai. "Kita sediakan 70 ribu unit PC tapi agak panjang prosesnya, mungkin baru Mei, makanya kita nggak ngejar SMA dam SMK, mungkin SMP," kata dia.

Adapun jumlah peserta UNBK pada 2017 dari data Kemendikbud per 27 Januari 2017 yakni ini berjumlah 3.110.227 siswa (40,7 persen), sementara peserta UN non UNBK sebanyak 3.494.796 (45,7 persen). Menurut Muhadjir, jumlah peserta UNBK tersebut berasal dari SMA yakni 851.994 siswa, SMK sebanyak 1.110.043, MA sebanyak 119.640, SMP sebanyak 882.334, dan MTS sebanyak 146.206 siswa.

Sementara jumlah sekolah yang mengajukan UNBK yakni 8.194 SMK, 5.723 SMA, 1.364 MA, 6.211 SMP, dan 1.427 MTS dengan jumlah total 22.919 sekolah. Sementara sekolah yang menyatakan bergabung dengan sekolah UNBK yakni 943 SMK, 885 SMA, 264 MA, 1.957 SMP, dan 367 MTS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement