Selasa 31 Jan 2017 16:09 WIB

'Habib Rizieq Dicari Kesalahannya, Sementara Penista Agama Dibela'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Politikus muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.
Foto: pribadi
Politikus muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai saat ini marak aksi kriminalisasi terhadap ulama dan tokoh agama. Kriminalisasi tersebut, menurut dia, dilakukan tanpa keraguan dan seperti tanpa beban.

"Habib Rizieq, Ustaz Bachtiar Nasir, Munarman, dan entah siapa lagi berikutnya, semua dicari-cari dan dibuat-buat kelemahan dan kesalahannya. Sementara si penista agama Islam dibela, dikawal ketat, dan diberikan kesempatan terus untuk terus menyakiti umat Islam dengan ocehannya," ujarnya, Selasa (31/1).

Dia mengibaratkan situasi di Indonesia saat ini seperti perang. Penguasa, kata dia, sudah hampir mengeluarkan semua amunisinya seperti pistol, bayonet, senapan, granat, dan peluru kendali.

Ibarat dalam perang, berbagai pasukan pun sudah diterjunkan, mulai relawan, gerilyawan, para militer, pasukan bersenjata pun sudah dihadapkan dan mulai melukai masyarakat sipil serta menghancurkan bangunan-bangunan prestasi, sejarah, dan peradaban yang sudah ada.

Tinggal bom atom saja yang belum dikeluarkan, yang bisa meluluhlantakkan seluruh negeri termasuk dirinya sendiri. "Dan itu semua hanya karena Ahok, yang entah apa prestasinya selain pembohong, tukang maki, penista agama, tukang gusur rakyat, dan tak bersih juga dari indikasi KKN," kata dia.

Pertanyaannya, lanjut Doli, apakah negara sebesar Indonesia ini harus dikorbankan hanya untuk seorang Ahok. Menurut dia, bagi yang berpikir waras, tidak bisa menghindari jawaban kesimpulan bahwa ada kekuatan besar dan berbagai kekuatan lain di belakang Ahok.

Baca juga, Massa Aksi: Bebaskan Habib Rizieq.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement