Selasa 31 Jan 2017 15:21 WIB

Polda NTB Terima Aduan MUI Soal Dugaan Ajaran Sesat

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Ilustrasi ajaran sesat.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi ajaran sesat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Daerah (Polda) NTB telah menerima surat aduan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB terkait kasus dugaan ajaran sesat yang dilakukan perempuan berinisial SA di Mataram, NTB. Surat MUI NTB diterima Polda hari ini.

"Isinya mengadukan ajaran yang bersangkutan sesat dan menyesatkan," ujar Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti di Mapolda NTB, Selasa (31/1).

Dalam surat tersebut, MUI NTB menyampaikan ajaran disebarkan SA merupakan sesat dan menyesatkan. Langkah berikutnya, kata dia, Polda NTB akan melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi, seperti saksi ahli, MUI NTB, dan SA.

Tri menambahkan, selain surat aduan, MUI NTB juga telah menyerahkan sejumlah barang bukti berupa selebaran yang diedarkan SA yang berisikan ajakan untuk belajar di Rumah Mengenal Alquran (RMA) yang berada di kompleks pertokoan di Jalan Bung Karno, Mataram, NTB. Selain selebaran, Polda NTB juga telah mengamankan sejumlah postingan yang ada di sosial media terkait ajakan RMA.

Ia mengaku enggan berandai-andai mengenai kenaikan status SA yang saat ini masih sebagai terlapor. Polda NTB masih mendalami kasus tersebut. Pada hari ini, SA juga kembali diminta keterangan di Mapolda NTB.

"Status masih yang dilaporkan atau yang diadukan, posisinya tadi ada di Polda (NTB), sekarang sudah kembali (pulang)," lanjutnya.

Tri juga memastikan sudah tidak ada aktivitas apapun di ruko RMA saat ini usai disegel Satpol PP NTB pada Senin (31/1) kemarin. "Kita berupaya secepat mungkin untuk tangani masalah ini sesuai prosedur," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement