REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar memberikan bantuan sebesar Rp 11 miliar pada Pemkot Bandung untuk pembangunan microlibrary. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dana tersebut akan digunakan untuk membangun 10 mibrolibrary.
"Rencananya, kesepuluh microlibrary itu akan disebar ke setiap kecamatan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Selasa (31/1).
Menurut Emil, lokasi penempatan microlibrary tersebut masih dalam pembahasan oleh para camat dan akan ditentukan dalam pekan ini. Namun yang jelas, lokasi pendirian microlibrary tersebut harus di tanah milik pemerintah kota.
"Belum dihitung, masih disurvey. Kan harus tanahnya pemkot. Di tempat yang padat penduduk dan banyak anak-anak," katanya.
Selain sepuluh perpustakaan mini itu, kata dia, saat ini akan dibangun pula empat microlibrary di empat lokasi dan telah memiliki desain. Setiap desain, akan dibuat unik sehingga diharapkan akan menarik masyarakat untuk datang ke perpustakan.
Emil berharap, microlibrary ini bisa menjadi contoh bagaimana upaya Pemkot Bandung meningkatkan budaya literasi, budaya membaca, tapi dengan konsep jemput bola. Yakni, memperbanyak perpustakaan yang unik dan keren di wilayah padat penduduk.
Keempat lokasi tersebut, kata dia, antara lain di Alun-Alun Bandung, Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong, Taman Lansia, dan Taman Tegalega. Setiap lokasi, akan dirancang agar fungsinya tidak sekadar perpustakaan tetapi juga ruang kegiatan masyarakat.
Pembangunan perpustakaan, kata dia, akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan, seperti Pertamina, Telkomsel, Manila Water, dan Bank BJB. Keempat perusahaan tersebut telah siap menggelontorkan dananya untuk mewujudkan hal tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan fasilitasi senilai kurang lebih Rp 3 miliar untuk membangun Taman Bacaan Masyarakat dan perpustakaan di Mall. Bantuan, tersebut akan bisa digunakan setelah proses administrasi selesai.
Sebelumnya, pemerintah kota telah membangun microlibrary di Jalan Bima. Konsep tersebut merupakan yang pertama di Indonesia hasil karya SHAU Architecture. Jika ditambah dengan pembangunan microlibrary saat ini, secara total Kota Bandung tahun ini akan memiliki 15 microlibrary untuk digunakan masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
