Selasa 31 Jan 2017 13:58 WIB

Jembatan Tergerus, Akses Siswa ke Sekolah Terputus

Red: Ilham
Jembatan amblas (ilustrasi).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Jembatan amblas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Curah hujan tinggi mengakibatkan debit air Sungai Saba, Desa Ringdikit, Kabupaten Buleleng, Bali meningkat drastis. Akibatnya, jembatan darurat untuk anak-anak sekolah tergerus air.

"Akibat jembatan sementara terbawa arus menyebabkan anak-anak tidak dapat menyeberang untuk bersekolah. Kami turunkan mobil untuk membawa mereka ke sekolah," kata Kepala Polsek Seririt, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma, Selasa (31/1).

Ia mengatakan, pemasangan jembatan darurat dari gorong-gorong itu tidak dengan pondasi yang kuat. Akhirnya, jembatan sangat riskan tergerus air. Ia menambahkan, dari 26 gorong-gorong yang dipasang kini tinggal tersisa 19 dan tujuh hanyut tergerus air. "Hal tersebut sangat menyulitkan anak anak menyeberang," katanya.

Pada Selasa (31/1), Polsek Seririt memberikan pelayanan kepada anak-anak Sekolah Dasar Negeri 5 Ringdikit yang sekolahnya berada di seberang sungai. "Kami hanya ingin mereka (anak-anak) bisa berangkat dan pulang sekolah dengan aman dan nyaman pascajembatan darurat yang dibangun Pemerintah Provinsi Bali hanyut dibawa arus Sungai atau Tukad Saba yang cukup besar," kata dia.

Polsek Seririt dengan menggunakan Kendaraan Dinas Patroli Polsek Seririt mengangkut anak sekolah berangkat dan menjemput saat mereka pulang. Hal tersebut dilakukan agar pendidikan anak-anak tidak terganggu dan pihak orang tua siswa juga agar tidak merasa was-was dengan keselamatan para siswa.

Polsek mendesak agar semua pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng bisa memperhatikan kondisi tersebut. Pemerintah harus segera mencarikan solusi yang cepat untuk kelangsungan pendidikan anak-anak yang bersekolah di SDN 5 Ringdikit. "Kami harap pula segera ada solusi dari Pemkab Buleleng," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement