Selasa 31 Jan 2017 12:25 WIB

Banjir Pasuruan, 1.400 Rumah Tergenang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melewati banjir yang merendam kawasan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga melewati banjir yang merendam kawasan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 1.400 rumah di Kabupaten Pasuruan tergenang banjir setinggi 30 hingga 100 sentimeter, Selasa (31/1). Banjir tersebut karena meluapnya Sungai Sekarputih dan Sungai Welang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan banjir mulai menggenangi Kabupaten Pasuruan pada Senin (30/1) malam pukul 23.00 WIB. Banjir menggenagi tiga kecamatan, yakni, Gondang wetan, Pohjentrek, dan Kraton.

"Akibat curah hujan tinggi di wilayah selatan Kabupaten Pasuruan mengakibatkan meningkatnya debit air sungai Sekarputih dan sungai Welang," kata Sutopo melalui keterangan resmi, Selasa (31/1).

Hingga Selasa pagi pukul 05.00 WIB, air masih menggenagi sejumlah lokasi di Kabupaten Pasuruan. Genangan terlihat di jalan pantura Surabaya - Probolinggo setinggi 30 sentimeter. Saat ini, jalur masih ditutup untuk kendaraan roda empat. Namun kendaraan roda dua beberapa terlihat masih memaksa melintas.

Sementara genangan di Desa Sekarputih Kecamatan Gondang Wetan sudah surut sejak Selasa dini hari pukul 01.30 WIB dan meninggalkan material sisa banjir berupa lumpur. "Saat ini daerah yang masih tergenang di Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton sebanyak 900 rumah dengan ketinggian 30 hingga 100 sentimeter, dan Desa Sukorejo Kecamatan Pohjentrek sebanyak 500 rumah dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter," jelasnya

Menurutnya, BPBD Pasuruan bersama instansi terkait, TNI, POLRI dan relawan telah melakukan penanganan darurat dan pendataan. Personel kepolisian masih menutup jalur pantura. Saat ini total kerugian masih dalam penghitungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement