Ahad 29 Jan 2017 14:20 WIB

Harga Cabai di Yogyakarta Masih Tinggi

Rep: Yulianingsih/ Red: Winda Destiana Putri
Pohon cabai rawit
Foto: Pinteres
Pohon cabai rawit

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi. Saat ini harga cabai rawit merah di Kota Yogyakarta berkisar di harga Rp 110 ribu per kilogram.

"Kemarin sempat turun Rp 105 tetapi sudah naik lagi Rp 110 ribu per kilogramnya," ujar Parno, pedagang bumbu di Pasar Giwangan Kota Yogyakarta, Ahad (29/1).

Menurutnya kenaikan harga cabai rawit saat ini cukup tinggi dan berlangsung lama. Kenaikan harga cabai sendiri hampir berlangsung satu bulan. Dia memperkirakan harga cabai masih akan stabil tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Di pasar Kotagede Yogyakarta harga cabai rawit juga bervariasi antara Rp 105 hingga Rp 108 ribu per kilogramnya. Pedagang mencampur cabai rawit merah dengan cabai putih atau hijau sedilit untuk mengurangi kenaikan harga.

Sementara itu Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah meluncurkan  program Taman Aisyiyah Atau Taman@ di Sleman, DI Yogyakarta, akhir pekan lalu. Melalui program Taman@ tersebut PP Aisyiyah mengkampanyekan pemanfaatan lahan rumah tangga dan lahan kosong untuk usaha produktif bagi peningkatan ekonomi keluarga.

Program ini dilakukan secara nasional melalui  gerakan tanam sayuran, cabe dan tanam jahe merah serta budidaya ikan lele di pekarangan rumah. Peluncuruan program tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Sekolah Jum’at yang kesembilan oleh PKK Kabupaten Sleman di Pendopo Kasudibyaktan Dusun Karanganyar, Wedomartani Ngemplak Sleman, Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PP Asiyiyah, Dyah Suminar, program ketahanan pangan PP Aisyiyah ini dilaksanakan serentak di 34 Provinsi dengan pilot project di 3. Wilayah yaitu DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Ini wujud gerakan nyata PP Aisyiyah untuk keluarga Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis keluarga," ujarnya.

Gerakan ini menurut Dyah dilakukan seiring dengan amanat UU dan program Kementrian Pertanian. Apalagi dewasa ini harga cabe dan sejumlah sayuran di pasaran mengalami kenaikan signifikan.

Sementara itu Ketua Majelis Ekonomi dan Ketegakerjaan Pimpinan Wilayah Aisyiyah DI Yogyakarta, Kiptiyah Sudibyakto mengatakan, di DIY program ini dilakukan juga dengan  peluncuran berkebun melalui teknik  hidroponik tanaman sayuran dan budidaya ikan lele dengan bis beton. "Harapannya melalui program ini setiap keluarga bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan bisa menyumbang pendapatan keluarga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement