Sabtu 28 Jan 2017 13:09 WIB

Tokoh Tionghoa: Imlek Diguyur Hujan Pertanda Rezeki

Red: Ilham
Warga Tionghoa berdoa menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2568 di Klenteng Xian Ma, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/1).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Warga Tionghoa berdoa menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2568 di Klenteng Xian Ma, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wilayah Bogor, Jawa Barat, diguyur hujan ringan hingga sedang di hari pertama Tahun Baru Imlek 2568 yang jatuh pada Sabtu (28/1). Menurut kepercayaan masyarakat keturunan Tionghoa, hujan sebagai petanda rezeki.

"Hujan dalam Imlek itu bertanda rezeki," kata Arifin Himawan, salah satu tokoh masyarakat Tionghoa Bogor.

Arifin menjelaskan, Tahun Baru Imlek secara Lunar yang dihitung berdasarkan matahari dan bulan. Imlek sekaligus perubahan musim. Imlek selalu hujan dan hujan dianggap rezeki bagi masyarakat Tionghoa. "Karena pada saat musim tanam para petani tidak perlu menyiram tanamannya dan alam yang menyiram, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dengan subur," jelasnya.

Menurutnya, dalam Tahun Lunar ada yang dikenal dengan bulan tambahan atau bulan yang kembar. Oleh karena itu, Imlek selalu jatuh berkisar di bulan Februari. "Bagi orang Tionghoa, hujan sebagai berkah," katanya.

Arifin menyebutkan, di Tahun Baru Imlek tradisi yang dilakukan masyarakat keturunan Tionghoa hampir sama seperti umat Muslim merayakan Lebaran, atau umat Kristen merayakan Natal. Mereka berkumpul bersama sanak saudara, bersilaturahmi sambil menyicipi hidangan tahun baru.

"Saat Imlek umumnya yang dilakukan bersembahyang, memohon diberikan keberkahan, usaha sukses dan sepanjang tahun diberikan perlindungan," katanya.

Hujan turun mengguyur wilayah Bogor sejak Sabtu pagi dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan sesekali berhenti, lalu turun lagi. Sementara itu, suasana mendung menyeluputi wajah kota. Sebagian toko-toko tampak tutup, terutama di Jl Merdeka, Jl Suryakencana.

Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, potensi hujan ringan terjadi di wilayah Bogor sejak pagi. Begitu juga siang hari, hujan ringan masih berpotensi terjadi hingga malam hari.

Suhu udara di wilayah Bogor berkisar antara 22 sampai 33 derajat celcius, dengan kelembaban udara antara 55 sampai 95 persen. Angin bertiup dari arah Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan antara 10 sampai 45 km/jam.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini akan adanya potensi hujan sedang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat yang terjadi di wilayah Bogor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement