Jumat 27 Jan 2017 20:15 WIB

BPJS Ketenagakerjaan dan UGM Kerja Sama Tingkatkan SDM

Rep: Antara/ Red: Ismail Lazarde
Dekan FISIP UGM Erwan Agus Purwanto (kiri) dan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz bersalaman seraya menunjukkan naskah kerja sama kedua lembaga di kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (27/1).
Foto: Humas BPJS Ketenagakerjaan.
Dekan FISIP UGM Erwan Agus Purwanto (kiri) dan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz bersalaman seraya menunjukkan naskah kerja sama kedua lembaga di kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --- BPJS Ketenagakerjaan dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menandatangani kerja sama penyelenggaraan Program Pascasarjana Strata Dua (S2) Double Degree UGM-University of Melbourne. Kerja sama tersebut bertujuan memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) BPJS Ketenagakerjaan.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz dan Dekan Fakultas Ilmi Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM Erwan Agus Purwanto di Gedung FISIP UGM, Yogyakarta, Jumat (27/1). 

Erwan menjelaskan, Program Pascasarjana Strata Dua (S2) Double Degree UGM-University of Melbourne akan memberi gelar Master of Arts in Sociology (UGM) dan Master of Social Policy (University of Melbourne-Australia) dengan konsentrasi kebijakan sosial.

“Kami berharap program double degree ini bisa menghubungkan dua dunia yang seakan terpisah, yakni dunia praksis dan akademis. Dunia pendidikan memang seharusnya bisa bersinergi dengan dunia praktis,” kata Erwan.

Naufal menambahkan, kerja sama yang dilakukan merupakan tindak lanjut komitmen bersama yang sebelumnya ditandatangani Rektor UGM dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan. Dia pun berharap, kerja sama dalam hal pendidikan ini bisa meningkatkan kompetensi SDM yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan dalam bidang jaminan sosial. 

Nantinya, kata Naufal, sejumlah karyawan BPJS Ketenagakerjaan akan mengikuti program double degree setelah melewati proses seleksi internal dan ujian masuk yang dilaksanakan oleh UGM. “Untuk tahun ini, maksimal akan dikirim 20 orang dari Aceh sampai Papua yang sudah bekerja di BPJS Ketenagakerjaan antara dua sampai tiga tahun.”

Menurut Naufal, jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan salah satu unsur vital dalam pembangunan negara. Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja menjadi poin penting untuk memastikan pekerja mencapai kesejahteraan dan kemandirian.

Karena itu, pengetahuan dan pendidikan mengenai jaminan sosial sangat penting guna memajukan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia. Hal ini juga merupakan sikap profesionalisme lembaga dalam menjaga kualitas SDM yang dimilikinya.

“Program beasiswa ini diharapkan dapat membawa perubahan yang besar dalam perkembangan jaminan sosial ketenagakerjaan di Tanah Air,” ujar Naufal.

Selain kegiatan penandatanganan kerja sama, pada hari yang sama juga diselenggarakan kegiatan seminar tentang "Labour Issues and Social Policy in Indonesia and Australia : A Comparative Perspective". Pembicara yang hadir yakni Profesor Tadjuddin Noer Effendi dari UGM serta Profesor John Murphy dan Profesor Mark Considine dari University of Melbourne.

Kepala Departemen Sosiologi FISIP UGM Arie Sudjito menyatakan, keputusan membuka program studi double degree dilandasi perkembangan mengenai penelitian dan pengajaran mengenai ilmu kebijakan sosial. Seiring perubahan global, katanya, isu mengenai jaminan sosial telah berkembang menjadi isu persoalan kerentanan dan risiko yang dihadapi masyarakat.

Selain itu, salah satu agenda nasional pemerintah saat ini juga terfokus pada perlindungan sosial masyarakat yang tercermin dalam program nawa cita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Khusus untuk perlindungan sosial tenaga kerja, BPJS Ketenagakerjaan menghadapi tantangan yang sangat kompleks.

“Untuk menghadapi semua tantangan itu, kita siapkan perangkat kurikulum, SDM, dan fasilitas melalui prodi double degree ini,” ujar Arie.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement