Jumat 27 Jan 2017 07:54 WIB

Tina Talisa Ungkap Perbedaan Debat Kandidat di Indonesia dan Amerika

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Tina Talisa
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Tina Talisa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tina Talisa meminta untuk tidak membandingkan antara debat kandidat cagub-cawagub DKI Jakarta 2017 dengan debat kandidat capres Amerika yang melibatkan Hillary Clinton dan Donald Trump. Itu tak lain karena perbandingan di antara keduanya jelas tidak akan seimbang.

"Kalau kita membandingkan dengan debat di Amerika misalnya, menurut saya jadinya juga tidak apple to apple. Jadi kalau kita bayangkan (debat cagub-cawagub DKI) secair kemarin debat Hillary clinton sama Donald Trump, itu belum akan terjadi," kata Tina di Jalan Metro Pondok Indah nomor 29, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran itu pun mengungkapkan, alasan tersebut tiada lain karena kita mempunyai sistem politik yang berbeda. Selain itu, sistem debatnya pun berbeda.

Seperti contoh, dalam masalah waktu, Indonesia menerapkan sistem pembatasan durasi waktu. Sementara di Amerika, para calon yang berdebat diberi keleluasaan waktu mengemukalan gagasannya.

"Kalau menyaksikan debat Amerika, pernah gak ada time keeper untuk durasi berapa lama kandidat berbicara? Itu gak ada. Di kita masih diatur waktunya, ada dua menit, ada satu setengah menit, itu yang kita masih bertransformasi dari waktu ke waktu," terang Tina.

Selain itu, di Amerika, setelah selesai debat akan muncul statistik yang menggambarkan kemampuan para calon saat debat. Sehingga akan ketahuan siapa yang paling banyak berbicaran dan yang lebih efektif memanfaatkan waktu debat.

"Nantinya akan ketahuan, siapa sih yang paling lama berbicara durasinya? Tetapi nanti dibandingkan dengan durasi yang lama mana yang lebih efektif? Karena lama dan tidaknya itu kan tidak nerbanding lurus dengan kesukaan atau ketidaksukaan orang," terang Mojang Jawa Barat 2003 itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement