REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alvara Research Center merilis hasil survei tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon kandidat Pilkada DKI 2017. Dalam survei ini ditemukan tiga entitas yang menentukan keterpilihan seorang kandidat menjadi gubernur terpilih.
"Tiga entitas itu adalah pemilih Muslim, pemilih milenial dan pemilih kelas menengah," kata CEO Alavara Research Center, Hasanuddin Ali dalam menyampaikan hasil rilisnya di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Ali mengatakan, pemilih Muslim lebih banyak memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yakni sebesar 35,1 persen. Sedangkan 28,6 persen memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan 24,8 persen menjatuhkan pilihan ke Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
11,4 persen belum menentukan pilihan. Sementara pemilih nonmuslim rata-rata di atas 70 persen memilih Ahok-Djarot.
Untuk pemilih yang berusia 17-25 tahun, pasangan Ahok-Djarot unggul sebesar 36,3 persen, Agus-Sylvi 29,1 persen dan Anies-Sandi 25,3 persen. Pemilih pada usia ini di DKI sebanyak 20,6 persen.
Sementara di usia 26-35 tahun, pasangan Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot bersaing ketat, masing-masing mendapat suara 33,4 dan 33,3 persen. Untuk Anies-Sandi sebesar 20,8 persen. Pemilih di usia ini paling besar prosentasenya yakni 26 persen.
Kemudian, pemilih di rentang usia 36-45 tahun mayoritas memilih Ahok-Djarot. Pemilih di usia ini jumlahnya cukup besar di DKI, yakni 25,8 persen. Secara berturut-turut sesuai nomor urut paslon, masing-masing memperoleh 30,7 persen, 32,5 persen dan 24,2 persen. Sisanya belum menentukan pilihan.
Ali menambahkan, untuk kelas menengah ke bawah, pasangan Agus-Sylvi menang tipis dari Ahok-Djarot. "Tapi menengah ke atas mayoritas memilih Ahok-Djarot," ujar dia.
Proses pengumpulan data survei dilakukan pada 11-17 Januari 2017. Survei dilakukan melalui tatap muka ke rumah warga terhadap 1.200 responden warga DKI di 120 kelurahan. Penyebaran sampel responden di Kecamatan mengikuti proporsi sebaran populasi penduduk DKI di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan hingga Kepulauan Seribu.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi pria dan wanita dalam survei ini 50:50, dengan 85,9 persen responden dalam survei beragama Islam.
"Kami bukan konsultan politik, kami lembaga riset yang tidak terikat dengan kandidat manapun. Semua biaya survei dari kami pribadi," ujar dia.