REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Organda Kota Bogor M Ishak mengaku kecewa tidak pernah dilibatkan dalam kajian rerouting (perubahan rute) angkutan perkotaan (angkot) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Menurut Ishak, satu program akan berhasil manakala dibahas oleh semua stakeholder.
"Kita belum dan tidak dilibatkan, kita ingin menyampaikan ke kepala dinas (LLAJ), tidak ada jawaban, akhirnya kita aspirasi ke dewan," kata Ishak, Kamis (26/1).
Menurut Ishak, penyusunan rute angkot tentu harus dibahas bersama. Dalam implementasi, nantinya juga menurut dia harus bertahap. "Ini belum dibahas dengan kita, badan hukum, tahu-tahu ada informasi launching Februari," kata dia.
Ishak meminta kebijakan rerouting ini agar dihentikan. Pihaknya mengaku meminta bantuan kepada DPRD Kota Bogor lantaran tidak digubris Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ). "Ini kita upaya dulu, kalau tidak didengar, bisa ada mogok massal, demo," tambah dia.